Tak perlu ke Brazil untuk bisa menyaksikan dan mempelajari Capoeira. Di Riau, nyatanya juga ada anak-anak muda yang mendalami budaya dari negeri Samba ini. Seni bela diri ini bukan hanya sebagai bentuk perlindungan, namun juga menjadi hiburan yang menarik untuk disaksikan. Perpaduan gerakan akrobatik dan tarian dinamis diiringi alunan musik tradisional Brazil menjadi ciri khas serta keunikan dari Capoeira.
Di Rokan Hilir, terdapat sekumpulan anak muda yang aktif menekuni Capoeira sebagai hobi. Salah satunya ialah Albert Roberto (26). Di tahun 2016 lalu, ia mulai mempelajari bela diri ini di Jakarta dan memulai kelas capoeira di Bagan Batu pada tahun 2017.
Dijelaskan Albert, Capoeira sendiri dalam sejarahnya diciptakan oleh budak-budak Afrika yang dibawa ke Brazil. Sehingga ada elemen-elemen dalam capoeira yang mirip dengan budaya tradisional Afrika. "Capoeira pada umumnya akan dimainkan sekelompok orang yang membentuk lingkaran. Akan ada 2 Capoeirista (sebutan untuk praktisi capoeira, red) di tengah lingkaran tersebut yang saling bertukar serangan dan gerakan. Hal ini disebut jogo de Capoeira (permainan Capoeira, red). Jogo de capoeira juga umumnya diiringi oleh serangkaian alat musik tradisional yang terdiri dari 3 berimbau, 1 sampai 2 pandeiro dan 1 atabaque," paparnya yang kini menjadi pelatih Capoeira dan pelatih kebugaran ini.
Di Riau sendiri, grup Saudação Capoeira (grup Capoeira internasional, red) mulai membuka kelas di awal tahun 2017, tepatnya di Kota Bagan Batu, Rokan Hilir. Namun, dikarenakan pandemi, cabang di Bagan Batu yang juga menjadi kegiatan ekskul di salah satu sekolah ini sedang non aktif.
‘‘Meski begitu, kita masih rutin berlatih secara virtual menggunakan zoom. Sebelum pandemi, kegiatan grup capoeira selain berlatih, yaitu mengisi acara performance dan mempersiapkan diri untuk ajang pergantian sabuk yang diadakan tiap tahunnya," terang pria kelahiran Tebing Tinggi ini.
Menurutnya, hal yang menarik dalam Capoeira adalah penggunaan gerakan akrobatik sebagai teknik serangan dan juga menghindar. Beberapa teknik yang harus dikuasai dalam Capoeira di antaranya kuda kuda dalam Capoeira, yang disebut dengan ginga, beberapa tendangan dasar, teknik menghindar dasar, juga gerakan akrobatik dasar.
Teknik tendangan dasar terdiri dari Meia lua de frente, Queixada, Armada dan Meia lua de compasso. Sedangkan teknik menghindar terdiri dari Cocorinha, Esquiva lateral, Esquiva atras dan Euia. Untuk teknik akrobatik dasar, di antaranya Aú (cartwheel), Ponte dan Queda de rins. Wah, unik-unik ya sebutannya.
Untuk bisa menguasai teknik tersebut, diperlukan dalam aspek fleksibilitas juga koordinasi tubuh. Namun, hal ini akan membaik dan meningkat bila konsisten berlatih. Walaupun banyak gerakan akrobatik yang menantang, menurut Albert, Capoeira bisa ditekuni oleh semua umur. "Bisa dilakukan berbagai usia. Tetapi harus dengan pelatih yang tepat. Seperti di grup Saudação Capoeira Jakarta, banyak murid yang mulai berlatih dari umur 3-4 tahun. Ada juga yang usia SD hingga SMA, juga usia dewasa dan berkeluarga," jelasnya kepada Riau Pos.
Selama menjadikan kesenian dari Brazil ini sebagai bagian dari life style-nya, banyak manfaat yang Albert rasakan. Khususnya dalam hal fisik dan kesehatan. ‘‘Bukan hanya kondisi dan kemampuan fisik yang meningkat, namun juga perkembangan karakter dan mental. Komunitas Capoeira di Indonesia pada umumnya memiliki sifat yang sangat supportive dan positif. Sehingga saling mendorong satu sama lain untuk menjadi yang terbaik. Dari segi fisik , tentunya peningkatan kebugaran, fleksibilitas otot, mobilitas sendi, juga koordinasi tubuh dalam melakukan gerakan akrobatik," sambungnya lagi.
Dia berharap, ke depan, makin banyak lagi orang yang mengenal dan tertarik dengan Capoeira. Terlebih dengan tren gaya hidup sehat yang naik daun saat ini. Menurutnya, Capoeira bisa menjadi salah satu pilihan untuk meningkat kebugaran dan kesehatan masyarakat yang juga memiliki nilai hiburan karena dibarengi dengan alunan musik tradisional Brazil.
"Walaupun perkembangan Capoeira di Riau bisa dibilang tidak terlalu pesat karena tidak banyak yang kenal tentang capoeira, namun masih ada potensi yang sangat baik untuk Capoeira bisa berkembang di Riau dan sekitarnya," harapnya.***
Laporan : SITI AZURA
Foto : KOLEKSI PRIBADI