Tanpa disadari, kesalahan sering dilakukan banyak orang ketika berlatih untuk merampingkan perut. Apa saja kesalahan tersebut? Simak berikut ini!
Bila dilakukan secara teratur, beberapa latihan tertentu bisa membantu merampingkan perut. Sayangnya, tanpa disadari kesalahan kerap dilakukan banyak orang ketika berlatih untuk merampingkan perut.
Hal itu, dikatakan Asisstant RRT Development Coach Celebrity Fitness Surabaya Lina Masari, tentu akan menyebabkan hasil yang diperoleh tidak maksimal. Sebab, ”Sedikit saja salah fokus pada gerakan, tentu akan menyebabkan target otot meleset,” ujarnya.
Berikut ini di antara kesalahan tersebut:
- Salah Menarik Otot Leher
Saat melakukan gerakan crunch, di mana posisi tubuh telentang di matras dengan lutut ditekuk dan kedua tangan di belakang kepala, kemudian tubuh diangkat ke atas, kesalahan yang sering terjadi adalah yang ditarik bukan otot perut. Melainkan otot leher.
Yang benar:
Ambil posisi paling benar dan nyaman. Pastikan kedua tangan di belakang kepala. Fokuskan pandangan pada satu titik di depan. Rilekskan punggung, letakkan tangan di leher dan tarik tubuh hingga terasa tekanan pada otot perut.
- Salah Posisi saat Plank
Pada posisi plank, yaitu telungkup dengan siku dan jari-jari kaki menumpu pada matras, kesalahan yang sering terjadi adalah pandangan mendongak ke depan, perut sedikit turun, sedang pantat terlalu menungging.
Yang benar:
Saat melakukan gerakan plank, posisi tubuh harus sejajar mulai kepala hingga kaki. Pandangan ke bawah sejajar leher untuk menghindari cedera, sedang perut ditarik ke atas, sehingga sejajar dengan pantat.
- Salah Posisi saat Riverse Curl
Untuk mengencangkan otot-otot perut juga bisa dilakukan dengan gerakan riverse curl. Yaitu, dalam posisi tidur telentang di matras, kaki diangkat hingga tegak lurus dengan tubuh.
Kesalahan yang sering terjadi, kaki diangkat dari bawah, sehingga tulang punggung bagian bawah ikut terangkat.
Yang benar:
Saat mengangkat kaki, sebaiknya dimulai dari 60 derajat untuk memberi tekanan pada otot-otot perut bagian bawah. Kemudian, saat mengangkat kaki, pantat hingga tulang punggung bawah tidak ikut diangkat.
- Terlalu Cepat
Gerakan untuk mengencangkan otot-otot perut hanya terfokus pada otot perut saja. Jadi, tekanan yang diberikan juga hanya pada seputar area tersebut.
Sehingga, untuk mendapatkan hasil maksimal banyak yang beranggapan gerakan sebaiknya dilakukan dalam tempo cepat, bahkan terlalu cepat. Misalnya, saat sit up atau crunch.
Yang benar:
Ritme gerakan seharusnya perlahan agar benar-benar mengena pada otot-otot perut. Bila gerakan sit up atau crunch, misalnya, dilakukan dengan tempo cepat, justru tidak akan mengena pada otot-otot yang ditargetkan.
- Tanpa Pemanasan
Karena beranggapan bahwa yang dilatih adalah otot-otot perut, tidak sedikit orang yang tidak melakukan pemanasan.
Yang benar:
Sebelum melakukan latihan pengencangan perut, pemanasan tetap harus dilakukan. Di antaranya dengan latihan kardio, seperti treadmill, bersepeda, atau jogging. Hal itu penting untuk memudahkan pembentukan otot-otot perut dan menghindari cedera otot. *Ayun/nyata/jpnn