Ingin memberikan souvenir atau kenang-kenangan yang berbeda dan berkesan untuk orang tersayang? Souvenir clay bisa kamu jadikan salah satu pilihan. Pasalnya, souvenir yang terbuat dari tanah liat ini memiliki bentuk yang menggemaskan. Di samping itu, souvenir clay juga awet. Bikinnya juga mudah dan menyenangkan. Mulai dari tua hingga muda, dijamin menikmatinya.
RIAUPOS.CO - Clay sendiri ialah sesungguhnya adalah tanah liat yang mudah dibentuk. Namun, seiring perkembangan zaman, bahan baku dalam pembuatan kerajinan clay tidak lagi hanya tanah liat yang menjadi bahan utamanya.
Hal itu dikatakan oleh Shanty Carla, seorang clay maker atau pengrajin clay di Pekanbaru. Ia sendiri saat ini aktif membuat dan juga menjual aneka souvenir berbahan clay. ‘’Saat ini tersedia berbagai pilihan bahan baku seperti clay tepung, cold porcelain, polymer clay, air dry clay, paper clay dan seterusnya,’’ terangnya yang juga merupakan direktur di salah satu sekolah PAUD di Pekanbaru ini.
Ia menjelaskan bahwa pemilihan jenis clay yang digunakan bergantung dari kebutuhan dari produk yang dibuat pengrajin. Karena masing-masing bahan clay mempunyai sifat, ketahanan dan teknik pengolahannya sendiri.
‘’Untuk produk yang aku hasilkan sendiri menggunakan clay jenis cold porcelain dan air dry clay untuk kebutuhan produk- produk souvenir seperti pajangan, gantungan kunci, gantungan mobil, music box dan lainnya,’’ papar owner dari Carla Clay ini kepada Riau Pos.
Sedangkan untuk beberapa aksesoris yang membutuhkan detail seperti kalung, anting, gelang dan sebagainya, ia memilih menggunakan polymer clay. ‘’Karena polymer clay yang bersifat anti air, sehingga lebih tahan lama untuk pemakaian,’’ jelas pemilik akun Instagram @carlaclay.id ini.
Menurutnya, proses pembuatan clay pada dasarnya mengandalkan keterampilan tangan, imajinasi dan ketelitian dari pengrajin dalam membuat aneka bentuk 2 dimensi hingga 3 dimensi, seperti bentuk hewan, boneka, badan manusia dan lainnya.
Sementara itu, pengolahan hasil akhir kerajinan clay, ditentukan dari jenis clay yang digunakan. Untuk cold porcelain dan air dry clay, cukup diangin-anginkan untuk mendapatkan hasil akhir yang permanen. Namun untuk produk dari bahan baku polymer clay, clay tersebut perlu di-oven dengan suhu dan jangka waktu tertentu, untuk bisa mendapatkan hasil permanen dari produknya.
‘’Itu sebabnya kerajinan clay berbahan polymer clay memiliki harga jual yang relatif lebih mahal dari bahan lainnya. Karena bahan baku yang digunakan juga lebih mahal, serta proses pembuatannya lebih sulit dan memakan waktu lebih lama,’’ paparnya.
Meski begitu, proses pembuatan kerajinan clay dikatakannya bukanlah sesuatu yang sulit dan rumit. Menurut Carla, semua usia bisa membuat kerajinan clay sesuai imajinasi masing-masing. ‘’Pembuatan clay, tidak perlu menggunakan benda tajam dalam menghasilkan produk sehingga aman untuk usia balita sekalipun. Orang dewasa pun bisa menikmati kerajinan ini karena prosesnya yang menyenangkan,’’ sambungnya.
Wanita yang juga sibuk mengurus rumah tangga ini menilai, proses pembuatan clay juga bisa melatih konsentrasi, ketelitian dan keterampilan tangan. Karena itu, wajar jika pameran dan kelas pembuatan clay yang ia buka selalu disambut antusias.
‘’Masyarakat khususnya usia anak- anak begitu antusias mengikuti workshop yang tersedia. Bahkan beberapa murid kami yang rutin mengikuti kelas, berasal dari luar kota Pekanbaru,’’ terangnya lagi.
Bukan cuma menyenangkan, menekuni hobi clay dikatakannya juga bisa menjadi peluang bisnis bagi yang menekuninya. ‘’Kerajinan clay adalah sesuatu kerajinan yang unik, untuk di Pekanbaru sendiri kerajinan ini masih belum banyak yang mengetahui dan menggelutinya. Sehingga ini menjadi peluang bisnis yang menarik,’’ sambungnya.
Carla sendiri menjual produk kerajinan clay-nya mulai dari Rp5 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung bentuk dan ukurannya. Wah, lumayan juga ya. Kalau kamu tertarik untuk ikutan bisnis atau tim yang mau beli hasil jadinya saja? ***
Laporan: SITI AZURA
