Pergantian hari di pengujung Mei menjadi sukacita tersendiri bagi umat beragama di Tanah Air. Termasuk umat Islam di Bumi Lancang Kuning yang kembali merasakan atmosfer ibadah salat berjamaah di masjid-masjid. Diawali dengan Salat Jumat, kemarin (29/5), sehari berselang pascaberakhirnya PSBB menyambut masa new normal di tengah pandemi Covid-19.
Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)
SUKACITA umat Islam pada pergantian fase PSBB ke new normal diawali dengan dibukanya tempat-tempat ibadah. Selain aktivitas normal lainnya dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat. Namun aktivitas di luar rumah pra-new normal ini, seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Riau Pos coba melihat berbagai aktivitas dalam kehidupan masyarakat khususnya ibadah salat berjamaah di masjid-masjid yang telah dibuka.
Di Masjid Al Fida, Jalan Ahmad Dahlan, Pekanbaru misalnya. Di hari pertama Salat Jumat sejak Maret silam, ratusan jamaah memadati masjid di sana. Petugas masjid memperkenankan salat di masjid, namun dengan syarat harus melakukan sejumlah rangkaian tes, seperti cek suhu badan dan juga wajib masker.
"Wajib diperiksa dulu suhunya, dan memakai masker," kata seorang petugas cek suhu di pintu masjid.
Selain itu, para jamaah yang di perkenankan salat mesti membawa sajadah dari rumah. Pengurus masjid tidak menggelar karpet sajadah untuk menghindari adanya paparan virus corona tersebut. Abizar, salah satu jamaah masjid itu menyambut baik kebijakan pemerintah yang telah memberi kelonggaran terhadap masjid dan rumah ibadah lain untuk beroperasi.
"Alhamdulillah, nikmat yang patut disyukuri. Di tengah pandemi ini, kita bersyukur bisa berkumpul di masjid kembali, semoga wabah segera berlalu," tuturnya kepada Riau Pos.
Kemudian di Masjid Al-Falah Jalan Sumatra, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota. Namun di sini, tetap jaga jarak. Saf dilonggarkan. Tiap jamaah yang akan menunaikan ibadah di atur jaraknya sekitar 1 meter. Di sini terlihat dipenuhi ratusan jamaah yang hendak menunaikan salat. Tak hanya itu saja, tiap-tiap jamaah yang akan memasuki lingkungan masjid dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas keamanan di pintu gerbang.
Salah seorang pengurus Masjid Al-Falah, Ali Hasim mengatakan, pihaknya kembali membuka dan memulai aktivitas ibadah di masjid pascaditutup sejak beberapa bulan yang lalu.
"Hari ini (kemarin, red), kami kembali memulai aktivitas ibadah di Masjid Al-Falah dengan melaksanakan Salat Jumat," ungkap Ali Hasim.
Sementara salah seorang warga, Ilham mengaku sangat senang masjid kembali dibuka untuk aktivitas beribadah. Sehingga, dirinya dapat kembali menunaikan salat secara berjamaah.
"Alhamdulillah masjid kembali dibuka. Karena selama ditutup, saya tidak bisa Salat Jumat di masjid dan menggantinya dengan Salat Zuhur di rumah," kata Ilham sembari meninggalkan Masjid Al-Falah.
Seorang warga Sukajadi, Abdullah mengaku senang ibadah Salat Jumat kembali digelar di masjid. Menurutnya di hari baik, bulan baik sekarang, sudah sepatutnya umat Islam bersatu dan mendoakan bersama agar wabah yang terjadi dapat segera berakhir. “Alhamdulillah, setelah lama tak Salat Jumat di masjid berjamaah, kembali salat dan di momen Idulfitri. Ramai tadi,” katanya penuh sukacita.
Meskipun hampir keseluruhan masjid sudah kembali buka di bulan Syawal ini, namun ternyata masih ada masjid yang belum dibuka bagi umat untuk berjamaah. Salah satunya Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau di pusat Kota Pekanbaru. Pengurus Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau belum melaksanakan ibadah Salat Jumat pada hari pertama pascapemberhentian PSBB di Pekanbaru, Jumat (29/5). Pasalnya, pengurus masih akan melakukan pembersihan terlebih dahulu.
Ketua Harian Pengurus Masjid An-Nur Zulhendri Rais mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Riau yang saat ini masih bersiap untuk menjalani program new normal.
"Salat Jumat belum dilaksanakan di Masjid An-Nur. Kami masih akan melakukan pembersihan terlebih dahulu dan menunggu arahan," katanya.
Berbeda, di masjid milik pemerintah lainnya, Masjid Ar Rahman milik Pemko Pekanbaru sudah mulai dibuka untuk umum. Masjid Agung Ar Rahman menggelar Salat Jumat setelah ditiadakan hampir dua bulan. Salat Jumat pertama usai PSBB ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.
Pantauan Riau Pos, warga yang datang untuk Salat Jumat belum seramai kondisi normal sebelum Covid-19 mewabah. Meski begitu, warga tampak antusias akhirnya kembali bisa Salat Jumat. Protokol kesehatan yang diterapkan di sini dilakukan dengan menyiapkan sabun pencuci tangan bagi jamaah yang datang dan akan berwudhu. Setelah itu, yang akan masuk ke dalam masjid juga diminta berbaris dengan mengatur jarak. Hanya dua pintu di bagian kiri dan kanan masjid yang dibuka. Pada tiap pintu, terdapat petugas yang melakukan pemeriksaan suhu tubuh jamaah yang masuk. Di dalam jamaah yang masuk mengambil tempat jarak satu meter dengan jamaah lainnya.
Ketua Umum Masjid Paripurna Kota Pekanbaru Drs HM Noer MBS SH MSi mengungkapkan dilaksanakannya Salat Jumat adalah hasil tindak lanjut rapat wali kota dengan alim ulama, majelis ulama Indonesia, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan para tokoh agama pada Kamis (28/5) malam. Rapat tersebut menindaklanjuti penerapan new normal.
"Artinya, jamaah boleh Salat Jumat dengan melaksanakan mencuci tangan dengan sabun sebelum atau sesudah berwudu," jelasnya.
Ketua MUI Kota Pekanbaru Prof H Ilyas Husti MA mengatakan saatnya sekarang rumah ibadah boleh buka dan melaksanakan aktivitas beribadah.
"Tapi, tidak membuka rumah ibadah seperti biasa atau seperti semula atau seperti dulu sebelum ada wabah Covid-19. Pengurus rumah ibadah mesti membuka rumah ibadat dengan tatanan ibadah yang baru," katanya. (rir/sol/ali/dof/*1/egp)