PENANGKAPAN JENGLOT HEBOHKAN WARGA ALAH AIR

Waktu Ditemukan, Rambutnya Mengembang dan Sangat Mengerikan

Feature | Kamis, 26 Desember 2013 - 00:37 WIB

Waktu Ditemukan, Rambutnya Mengembang dan Sangat Mengerikan
Ilustrasi

Selasa (24/12) malam, warga di Gang Jambu, Desa Alah Air, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dihebohkan dengan penangkapan jenglot. Makhluk gaib itu pun menjadi tontonan warga.

(RIAUPOS.CO) - SEJAK Kamis (19/12), Misri dan keluarganya merasa dirasuki perasaan tidak "enak". Keluarga yang tinggal di Gang Jambu, Jalan Alah Air inipun mengaku sering "diganggu".


"Ada feeling bahwa ada sesuatu yang tidak kena, maka saya cari orang tua (orang pintar, red) untuk melihat penyebabnya," kata Misri kepada wartawan yang menjumpainya di rumahnya, Selasa (24/12) malam.

Kemudian, merasa tidak tenang ia memanggil "orang pintar" bernama Muhidin untuk melihat secara ilmu gaib atau batin, apa penyebab keluarganya tidak tenang itu.

Setelah dilakukan ritual di dekat rumahnya itu, kata Misri, "orang pintar" tadi meyakini ada sesuatu di dalam sumur yang terletak di belakang rumah Misri. Dengan bantuan alat berupa keris, batu, dan besi kuning, Muhidin berhasil menemukan jenglot di dalam sumur setelah sebelumnya melakukan penyelaman berulang kali selama lebih kurang 30 menit. Penangkapan jenglot itu sendiri terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.

"Jenglot ini ada dalam sumur belakang rumah. Untuk mengambilnya harus menggunakan alat berupa keris, batu, dan besi kuning. Kalau tidak begitu tidak akan ditemukan benda ini, sumur itu besar dan berlumpur," ungkap Misri pula.

Pantauan di rumah Misri Selasa malam itu, terlihat  benda yang diduga jenglot itu sudah tidak bernyawa itu di atas piring. Rambutnya panjang sampai ke kaki, tangannya tinggal satu dan rambut berwarna hitam layaknya seekor mummi. Menurut Misri pula sewaktu ditemukan rambutnya mengembang dan sangat mengerikan.

Tidak sedikit warga mengabadikan pemandangan langka ini dengan memotret dan merekam jenglot sebelum dimasukkan ke dalam toples.***


Laporan AHMAD YULIAR, Tebingtinggi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook