Berada di jalan protokol pusat kota tak menjadi jaminan mendapatkan perhatian pemerintah daerah. Contohnya Taman Labuai yang sudah lama terabaikan.
Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru
Gapura kembar sebagai penanda Taman Labuai di simpang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Datuk Setia Maharaja, Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru itu sudah lama kondisinya miring. Semakin hari, kemiringannya semakin condong ke arah jalan. Ancaman gapura itu roboh menjadi kekhawatiran pengendara yang melintas.
Ahad (23/10), Riau Pos mendatangi Taman Labuai yang lokasinya bersampingan dengan Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji atau Purna MTQ. Gapura besar kembar yang berada di gerbang masuk itu "menyapa" Riau Pos dan setiap pengendara yang masuk dikawasan taman itu.
Masih meninggalkan keindahan dan kemegahannya. Ukiran selembayung indah di batang bangunan masih cukup terlihat dengan jelas sekali. Meski sudah tidak berwarna dan cendurung mulai buram. Cat gapura berwarna merah batu bata terlihat sudah kusam. Sepertinya sudah cukup lama sudah tidak pernah mendapatkan perhatian pemerintah.
"Memang tidak pernah terawat. Gapura Taman Labuai sudah kusam dan bangunannya sangat memprihatinkan. Sudah miring ke arah jalan. Ini kan membahayakan pengendara yang melintas," ungkap Tio, warga Pekanbaru yang sedang berolah raga lari di sekitaran Taman Labuai tersebut. Saat ditemui, ia sedang istirahat bersama dua temannya Iden dan Lastri.
Dulu, Taman Labuai terkenal sebagai kawasan kuliner di Kota Pekanbaru. Kini Jalan Datuk Setia Maharaja itu menjadi favorit lokasi untuk berolah raga lari maupun bersepeda. Pasalnya, tempatnya asri banyak tumbu pepohonan besar yang rindang.
Saat jadi lokasi tempat kuliner, Taman Labuai tersebut ramai oleh para pedagang dan pengunjung. Namum sayang, seiring waktu, Taman Labuai mulai sepi dan ditinggalkan. Kondisinya sekarang memprihatinkan. Sepi. Tidak jelas apa penyebabnya.
Yang membuat cepat masyarakat saat ini adalah kondisi gapuranya. Riau Pos melihat pada beton bangunan gapura itu, sudah banyak yang pecah atau retak-retak dengan dimensi yang cukup lebar di beberapa sudutnya. Pondasi gapura juga retak besar dan sedikit terangkat di sisi kanan dan sebaliknya di sisi kirinya, gapura miring ke arah jalannya.
Kemiringan gapura terlihat jelas. Lantai beton yang tepat berada di bagian bawah bangunan gapura juga banyak mengalami kerusakan. Lantainya itu telah retak-retak di setiap sisinya.
"Sudah lama gapura ini rusak dindingnya. Namun saat ini semakin parah rusaknya, bangunan pondasinya sudah terangkat dan miring semakin terlihat mengarah ke jalan," tambah Yudi, warga lainnya yang juga sedang berolahraga.
Yudi menyayangkan kondisi gapura dan taman Labuai yang tidak mendapatkan perhatian lagi dari Pemerintah Kota Pekanbaru. "Padahal dulu jadi pilihan untuk nongkrong dan makan jagung bakar dan minum jus," ungkapnya lagi.
Selain masalah gapura, Riau Pos melihat lampu-lampu penerangan di jalan tersebut sudah banyak yang rusak dan hilang. Pada batang tiang lampu jalan di sepanjang jalan taman itu tidak terawat lagi dan sudah berkarat seperti besi tua. Sebagian tiangnya juga sudah ada yang tercabut dan hilang. Di malam hari, kawasan ini sangat gelap karena tidak adanya penerangan.
Lalu, bangunan di tengah jalan yang berbentuk kubah kondisinya malah lebih memprihatinkan. Sejak difungsikan tahun 2009 lalu, bangunan itu tidak pernah mendapatkan pengecatan ulang. Dinding bangunan terlihat kusam. Sedangkan rangka besi berukuran cukup besar dan sudah berkarat terlihat di sisi bagian atas.
Rangka besi itu merupakan bagian yang difungsikan sebagai atap pelindung dengan desain seperti kubah besar. Atap penutupnya yang seperti kuba tersebut telah rusak dan menyisahkan rangka-rangka besi tersebut. Karena sering diterpa air hujan, besinya mengalami kerusakan karena sudah berkarat. Sementara di bagian sisi lantainya atau badan jalannya juga banyak kotoran dan tanah yang tidak pernah dibersihkan.
Terkait kondisi Taman Labuai saat ini, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi mengatakan akan fokus pada perbaikan gapuranya terlebih dulu, mengingat bangunannya sudah miring dan ia menganggap sangat membahayakan yang melintasinya.
"Nanti kami bongkar (gapura Taman Labuai, red) untuk keselamatan," ujar Indra Pomi tanpa menjelaskan secara rinci kapan perbaikan gapura kembar tersebut bakal diperbaiki.***