DAMBAKAN PESANTREN TAHFIZ DI RAWANG AIR PUTIH SIAK

Santri Jadi Benteng Menjaga NKRI

Feature | Rabu, 23 Oktober 2019 - 17:47 WIB

Santri Jadi Benteng Menjaga NKRI
APEL: Apel Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Nurul Furqon Rawang Air Putih Siak, Selasa (22/10/2019).(MONANG LUBIS/RIAUPOS)

Di tengah degradasi moral dan tantangan ke depan begitu berat, terutama masalah akhlak dan budi pekerti dan pemahaman agama. Warga Kampung Rawang Air Putih merealisasikan berdirinya Pondok Pesantren Nurul Furqon.

 


Laporan MONANG LUBIS, Siak

Jarak Ponpes dari Kota Siak hanya satu sampi dua kilometer. Kampung ini masih berada di Kecamatan Siak dan memiliki penduduk yang sebagian besar penghasilannya dari berkebun.

Meski belum memiliki bangunan, namun pondok pesantren yang dibangun sejak setahun setengah lalu, sudah memiliki 40 santri.

Pesantren Nurul Furqon ini dibangun atas inisiasi warga yang sangat ingin di wilayahnya ada pesantren tahfiz.

Bahkan ada warga yang rela menyerahkan sebagian lahannya untuk pesantren ini, dengan harapan keberadaan pesantren berdampak baik, tidak hanya untuk lingkungan tapi untuk perilaku masyarakat, terutama generasi muda.

Demikian dijelaskan Pimpinan Ponpes Nurul Furqon Ustaz Gafur Saputra SPdI Alhafiz, Rabu (23/10) pagi.

Meski dalam kesederhanaan, kami merayakan Hari Santri Nasional (HSN) di pesantren. Selain menggelar apel dengan inspektur upacara Pj Penghulu Rawang Air Putih Bobby, hadir jug pimpinan BSM Helfi, Sekjen MUI Siak Ustaz Nizamul Muluk.

Apel melibatkan seluruh santri yang berjumlah 40, komponen di Yayasan Nurul Furqon, segenap ustaz dan ustazah di pesantren dan SMP Tahfiz Nurul Furqon dan tokoh masyarakat dan orangtua wali murid santri, juga mengundang seluruh calon Penghulu Rawang Air Putih, namun yang hadir Syahuril dan Fefi, yang lainnya berhalangan hadir.

Menurutnya, selain apel, dilakukan juga peresmian Musala Nurul Furqon.

"Saya berharap santri menjadi benteng dalam menjaga NKRI. Banyak pimpinan lembaga berasal dari pesantren. Saya ingin keberadaan pesantren di desa ini menjadi syiar agama dan masyarakat berlomba lomba berbuat kebaikan dan pesantren ini menjadi keberkahan di tengah masyarakat Rawang Air Putih," harapnya.

Ustaz Gafur ingin membentuk gerasi yang hafal Alquran dan berakhlakul karimah. Meski di tengah keterbatasan, namun dia yakin jika ada usaha dan kerja sama semua pihak, aktivitas belajar mengajar di pondok pesantren ini tetap berjalan baik.

"Bahkan beberapa waktu lalu, kami masuk lima besar untuk lomba hafalan Alquran se Kabupaten Siak. Mudah mudahan kami bisa istiqamah dan harus siap menghadapi ujian," ucapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa lahan pondok pesantren wakaf dari keluarga Pak Syahuril.

"Kami berusaha amanah atas apa yang diberikan keluarga besar Pak Uril. Semoga keluarga Pak Uril mendapatkan keberkahan. Karena keberadaan pesantren ini sebenarnya untuk umat," tutupnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook