SEPAKBOLA RIAU

Ilham Fathoni, Mutiara Hitam dari Batu Besurat, Kampar

Feature | Minggu, 19 Juli 2020 - 02:08 WIB

Ilham Fathoni, Mutiara Hitam dari Batu Besurat, Kampar
Ilham Fathoni saat merayakan gol untuk PSMS Medan di Liga 2 musim lalu. (DOK. SUMUT POS)

Sempat jadi top skor untuk PSMS Medan di Liga 2 musim lalu, pemain asal Kampar yang dididik di PPLP Riau ini kini terbang jauh ke Manado, memperkuat Sulud United. 

NAMA Ilham Fathoni memang kalah terkenal dibanding Daniel Junaidi, Ambrizal, April Hadi, dan pemain-pemain asli Riau lainnya di pentas sepakbola Indonesia. Namun, gelandang didikan SSB Batu Besurat ini punya peran penting di skuat Sulut United Manado di Liga 2. 


Setidaknya, itu terlihat dari catatan selalu tampil sebagai starter di setiap pertandingan pada musim ini sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi corona (Covid-19).

Memiliki tinggi 173 cm dan berat 65 kg, Fatho --begitu dia dipanggil--  merupakan salah satu pemain yang punya kemampuan jelajah tinggi. Ia juga punya kualitas dan keberanian besar untuk berduel dengan lawan dalam perebutan bola dan dia pemain yang memiliki insting mencetak gol.

Selain itu, pemain kelahiran Batu Besurat itu juga menunjukkan mental dalam bermain. Dalam sejumlah kesempatan, ia selalu tampil percaya diri mewakili timnya.

Perjalanan karir  Fatho lumayan mulus. Di usia 22 tahun Fatho sudah menjelajahi karirnya ke beberapa klub luar Pekanbaru. Awal karir di tim profesional PSPS Pekanbaru (2018), PSMS Medan (2019), sempat dipanggil seleksi Timnas U-23, dan kemudian melompat ke Sulut United (2020). 

Alhamdulillah berkat doa orangtua, terutama ibu yang selalu mendoakan di setiap salatnya sehingga saya seperti ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Mutiara Hitam ini kepada Riaupos.co.

Fatho mengawali karir sepakbola berkat hobinya sejak kecil. Karir jebolan pemain PPLP Riau ini berawal saat di SSB Batu Besurat sebelum melompat ke PPLP Riau. Di PPLP inilah Fatho dipoles dan dibimbing untuk menjadi pemain profesional oleh salah satu legenda PSPS, Miskardi.

Melihat permainannya yang menawan,  PSPS menariknya pada tahun 2018. Di tahun berikutnya, dia berlabuh ke PSMS Medan. Performa Fatho bagus dan terus bisa mengembangkan permainan. Di PSMS Medan dia menjadi top skor untuk tim di ajang Liga 2 musim lalu dengan 9 gol.

Ketajamannya ini membuat dia diberi kesempatan ikut seleksi Timnas U-23 untuk menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta, 25-31 Agustus 2019. Indra Sjafri langsung yang memintanya.

Fatho merasa terhormat bisa dan tak menyangka bisa dipanggil Indra Sjafri. Meskipun akhirnya dia dipulangkan, tetapi hal itu membuatnya bangga karena dipantau oleh timnas.

"Secara pribadi tetap bersyukur. Enggak menyangka awalnya dapat beritanya, yang pasti senang.  Ini salah satu cita-cita saya sejak kecil," ujar Fatho mengenang peristiwa itu.

Dari rentetan pengalaman dirinya dari awal bermain sepakbola hingga akhirnya dipanggil ke timnas U-23 itu, Fatho menjelaskan, kuncinya adalah bekerja keras dan tak boleh patah semangat saat gagal. 

"Kita mesti disiplin dalam segala hal, menjaga kondisi, stamina, berlatih terus, dan jangan sombong," jelas pemain yang kini masih berada di Riau karena Sulut United belum memulai latihan.


PROFIL

Nama Lengkap: Ilham Fathoni
Usia: 22 tahun
Tempat, Tanggal Lahir: batu-bersurat 31-12-1997
Tinggi Badan:     173 cm 
Berat Badan:     65 kg
Posisi: Gelandang
Nomor Punggung : 97

Karir Junior
2010: SSB Batu Besurat 
2013-2015: SMA Olahraga Riau/PPLP Riau

Karir Senior
PS UIR: 2016-2017
PSPSP Riau: 2018 
PSMS Medan: 2019 
Sulut United: 2020 

Prestasi
Junior: 

Juara 1 Popda Riau, juara 1 Popwil Sumatera, juara 1 Suratin Riau, juara 1 Porprov/Porda Riau

Senior: 
Juara 2 Liga Mahasiswa (Indonesia, 2016)
Juara 1 Liga mahasiswa (Indonesia, 2017)
Juara 1 Piala Walikota Padang (PSPS, 2018)
8 besar Liga 2 (PSMS Medan, 2019, menjadi top skor klub dengan 9 gol)

Laporan: */Eka Gusmadi Putra
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook