DRAMA KOLOSAL PERINGATAN HARI PAHLAWAN DI RIAU

Demi Merah Putih Berkibar di Pekanbaru, Nekat Culik Tentara Jepang

Feature | Sabtu, 11 November 2023 - 10:45 WIB

Demi Merah Putih Berkibar di Pekanbaru, Nekat Culik Tentara Jepang
Penampilan drama kolosal pengibaran bendera Merah Putih yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas, Pekanbaru, Jumat (10/11/2023). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

Para pemuda Kota Pekanbaru resah. Ternyata, sudah satu bulan Indonesia merdeka pada 1945, namun bendera Merah Putih tak kunjung berkibar.

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Pekanbaru


KOTA Pekanbaru menjadi wilayah penting di Sumatera yang telat mengibarkan bendera Merah Putih usai Soekarno-Hatta dan para pemuda mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.

Hal ini disebabkan lambatnya informasi tiba di ibu kota Riau saat itu.

Ditambah, pada waktu itu Jepang masih bertaji di Pekanbaru. Mereka masih berkantor dan masih memegang senjata. Bahkan diceritakan, masih merepresi (menindas) warga kota yang saat itu sebagian besar hanyalah para pedagang, nelayan, dan penakik karet.

Keengganan Jepang menyerah dan membiarkan masyarakat Pekanbaru mengibarkan bendera kebangsaan menyebabkan berbagai gejolak. Pada akhirnya, berita kemerdekaan sampai ke telinga pada pemuda Kota Bertuah tempo itu.

Salah satunya adalah sekelompok pemuda pemberani, para Angkatan Muda Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT) Kota Pekanbaru, para pejuang yang telah ingin lepas dari belenggu penjajahan.  Mereka menjadi yang pertama mendapat kabar gembira itu.

Salah satu di antara mereka bernama Daniel Syah, yang belakangan tercatat resmi sebagai Veteran Pejuang 1945 di Kota Pekanbaru. Daniel dan kawan-kawan kemudian membuat siasat, bagaimana supaya bendera Merah Putih bisa berkibar di langit Pekanbaru.

‘’Kita sudah merdeka, tapi bendera Merah Putih belum dikibarkan. Jangan takut  Jepang, Merah Putih harus berkibar,’’ kata Daniel berapi-api menyemangati para pemuda lainnya.

Ucapan Daniel dan siasat yang mereka rencanakan itu merupakan drama kolosal pengibaran bendera Merah Putih pertama di Kota Pekanbaru. Drama ini digelar di Tugu Merah Putih, Ruang Terbuka Hijau, Jalan Ahmad Yani, Jumat (10/11), bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan.

Akhirnya Daniel dan kawan-kawan memutuskan untuk menculik para pegawai dan tentara Jepang, sebelum akhir mereka mengibarkan bendera Merah Putih yang diiringi dengan lagu “Indonesia Raya”. Peristiwa itu didramatisasi dengan baik oleh para siswa SMAN 7 Kota Pekanbaru pagi kemarin.

Sejarah mencatat, pengibaran bendera Merah Putih itu dilakukan di atas atap Kantor PTT pada 19 September 1945, pukul 14.00 WIB. Di lokasi itu kemudian dibangun tugu yang kini masih bisa disaksikan. Tugu itu diresmikan Gubernur Riau Soebrantas Siswanto pada Peringatan Hari Pahlawan pada 1978.

Drama kolosal itu sendiri bagian dari prosesi peringatan Hari Pahlawan. Prosesi dimulai dengan tabur bunga di Makam Pahlawan Jalan Jenderal Sudirman sekitar pukul 08.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan konvoi Jeep yang juga diikuti LegiUn Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Pekanbaru, DHD Kejuangan 45 dan lainnya yang dimotori Korem 03/Wira Bima.

Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Danny Racka pada kegiatan penting itu menegaskan, perjuangan dalam meraih kemerdekaan ditempuh dan didapat dengan pertaruhan nyawa, harta, keluarga dan semua. Itu merupakan perjuangan yang sangat berat.

Maka Danrem menegaskan, peringatan-peringatan hari-hari besar seperti ini jangan sampai dianggap tidak penting. Dirinya menegaskan, peringatan Hari Pahlawan seperti itu tidak boleh dianggap angin lewat saja. Bila itu terlihat sudah terjadi,  jika terus tidak dibenahi dan tidak diperbaiki, akan sangat tidak baik.

‘’Ke depan mungkin kita akan perlakukan juga secara kolaborasi untuk membuat suatu kegiatan agar bisa melibatkan semua dan menghasilkan karya yang lebih besar,’’ ungkapnya.

Namun Danrem mengucapkan terima kasih kepada DHD Kejuangan 45 yang mendukung sesepuh dan Ormas kepemudaan yang telah melakukan berbagai kegiatan dalam memperingati Hari Pahlawan. Napak Tilas Pengibaran Bendera Pertama Kota Pekanbaru ini, menurut Danrem sebagai upacaya  untuk mencoba mengenang satu peristiwa di tempat tersebut.

‘’Kegiatan hari ini (kemarin, red) bagian kecil daripada kepedulian kita, yang mana kejadian ini tidak bisa berlalu saja dan dilewatkan saja. Ke depan, kita bersama stakeholder terkait yang membidangi untuk merumuskan desainnya supaya kegiatan juga tidak hanya dilaksanakan dalam suatu kegiatan seperti peringatan. Tapi juga bisa menjadi ikon di provinsi ini,’’ harapnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook