Keluh kesah rasa kecewa terdengar kental keluar dari mulut seorang wali kelas SMAN 1 Tebingtinggi, Kepulauan Meranti, Iri Sukewi ST. Pasalnya dia mendengar kabar salah satu siswanya lebih memilih menikah ketimbang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), Senin (1/4).
SISWA kesayangan Iri Sukewi itu berinisial S (17) yang kini tidak diketahui keberadaannya. Pernah beberapa kali sebelum UNBK dilaksanakan, sang wali kelas berinisiatif mendatangi kediaman siswanya itu. Namun tiada hasil.
“Sudah beberapa kali saya ke rumahnya, tapi tidak pernah ada. Rumahnya kosong, dan bergembok dari luar,’’ ujarnya.
Berdasarkan kabar yang ia terima dari tetangga dan teman S, anak itu dibawa orangtuanya ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. “Dari informasi itu, katanya sudah tiga minggu dia di Tanjung Balai,” ujarnya.
Ditambahkannya, ada yang menyatakan jika S telah menikah karena hamil. Menurut Iri Sukewi, jika status siswanya tersebut telah menikah, maka pihak sekolah tidak bisa memasukkan S ke daftar ujian susulan.
Dan jalan satu-satunya hanyalah menunggu realisasi paket C. Menurut Iri, S di sekolah memang dikenal sebagai anak pendiam, dan tidak terbuka sama siapa pun. “Pernah saya panggil dan ajak bicara. Tapi dia lebih memilih diam daripada bercerita banyak,” ujar Iri.
Iri merasa kondisi jiwa siswanya itu kerap terlihat seperti diselimuti oleh beban moral.
“Bisa jadi kabar itu benar. Dia (S, red) hamil, lalu menikah dan menghindari orang yang ia kenal dan pindah dari Selatpanjang. Tapi sebenarnya tidak boleh seperti itu, jalani saja dulu. Karena tinggal beberapa langkah saja sudah lulus SMA,” ungkapnya.
Editor: Eko Faizin