PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Republik Indonesia saat ini sedang bernegosiasi dengan pemerintah Cina terkait tawaran pendanaan kegiatan replanting sawit. Nilai pembiayaan yang ditawarkan mencapai 15 miliar dolar AS yang merupakan pembiayaan dari China Development Bank (CDB).
Hal ini diungkapkan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan dalam pertemuan dengan Pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apaksindo) di kantor Kementerian Menko Maritim, Jakarta, Jumat (25/5).
‘’Sebagai langkah awal, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengundang kami dari perwakilan petani melalui Apkasindo untuk membahas dan menelaah mengenai pembiayaan ini serta lahan yang akan memanfaatkan pembiayaan mikro dari CDB,’’ ucap Ketua Apkasindo Riau Gulat ME Manurung kepada Riau Pos usai bertemu Menko Maritim di Jakarta.
Menurutnya, dalam pertemuan itu, Apkasindo meminta program kredit replanting tak hanya dilaksanakan di lahan binaan Apkasindo seluas 2,5 juta hektare, namun juga jika memungkinkan agar dapat dilakukan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk petani sawit yang berguna menjaga stabilitas harga sawit di tingkat petani.
Menurut Gulat, program pembiayaan mikro ini sebetulnya terbilang murah. Namun begitu, Luhut tengah melakukan negosiasi agar bunga tersebut bisa lebih murah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi yang saat ini sebesar 7 persen. CDB menyerahkan seluruh skema penyaluran pembiayaan ke Indonesia. Namun, ia tak mau pemerintah campur tangan di dalamnya.
‘’Yang penting koperasi ini bisa dapat dengan murah bunganya, kami harap lebih murah dari bunga KUR itu yang ditekankan Menko Luhut,” ucap Gulat.Gulat Manurung juga mengatakan, kucuran dana dari Cina itu dipatok dengan bunga kredit 4 hingga 5 persen. Masa tenggang (grace period) pinjaman itu berdurasi lima tahun.
“Pak Menko Kemaritiman bilang bahwa uang itu harap digunakan petani. Jadi, tadi kami diminta untuk membuat program yang sedianya akan diberikan pada pekan depan,” jelas Gulat.
Dia menjelaskan, Apkasindo akan kembali menemui Luhut pada pekan ini untuk menyerahkan detail rencana program peremajaan sawit menggunakan dana tersebut.
Adapun, saat ini Apkasindo menaungi 1,5 juta anggota dengan luasan lahan 4,7 juta ha atau setara dengan total luas lahan kelapa sawit yang dimiliki petani. Luasan lahan itu tersebar di 10 provinsi seluruh Indonesia.
Dikatakannya, Menko Maritim menginginkan Apkasindo ikut terlibat. Karena dana ini bisa dipakai untuk membantu jutaan petani yanga da di Indonesia.