JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjelaskan, produsen mobil asal Korea Selatan Hyundai sangat serius untuk mengembangkan populasi mobil listrik di Indonesia. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, Hyundai bersiap membangun pabrik pada Maret 2020 dan merealisasikan investasi tahap pertama senilai 750 juta dolar AS.
Sebelumnya, Hyundai menyatakan komitmen investasi hingga 1,5 miliar dolar AS untuk membangun pabrik yang terbagi dalam dua tahap. "Hyundai juga berkomitmen menambahkan investasi 500 juta dolar AS untuk jaringan diler dan layanan purna jual. Investasi 1,5 miliar dolar AS adalah untuk pembangunan pabrik Hyundai yang dimulai 2020, untuk produksi 2021, kemudian akan dilanjutkan tahap kedua di 2021," ujar Bahlil.
Sebagai bukti, keseriusannya PT Hyundai Motor Indonesia bekerja sama dengan Grab Indonesia meluncurkan mobil listrik Hyundai Ioniq electric vehicle (EV) sebagai salah satu armada Grab Car. Grab menargetkan tahun ini ada 500 unit mobil listrik akan mengaspal.
Untuk tahap awal, sebanyak 20 mobil listrik (moblis) Hyundai Ioniq resmi meluncur. Mobil-mobil listrik tersebut akan digunakan Grab untuk mengantarkan penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Hyundai Ioniq EV merupakan mobil listrik yang berdaya tempuh tinggi. Dalam sekali pengisian penuh, mobil tersebut mampu menempuh jarak hingga 375 kilometer. "Charging sekali saja pemakaian maksimum, penumpangnya ada internasional dan domestik," ujar Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Senin (27/1). Presiden Direktur Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha mengatakan, pengadaan mobil itu merupakan salah satu cara agar Indonesia bergerak menuju negara ramah lingkungan. Selain untuk Grab, Hyundai Indonesia akan memasarkan mobil listrik tersebut kepada masyarakat luas.(das)
Laporan: JPG