JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pasar saham Indonesia masih belum bisa membebaskan diri dari zona merah. Indeks harga saham gabungan (IHSG) malah terkoreksi 1,02 poin atau 0,02 persen dengan ditutup ke level 5.873,27. IHSG bergerak di kisaran 5.870,30 hingga 5.908,58. Di mana, volume perdagangan sebanyak 10,88 miliar saham, frekuensi 374,940 kali dan nilai transaksi sekitar Rp7,62 triliun.
Padahal, investor asing catat beli bersih (nett buy) Rp233,48 miliar di seluruh pasar. Sebanyak 180 saham naik, 180 saham turun harga dan 126 saham lainnya stagnan. Tercatat, sebagian besar sektor saham di Bursa Efek Indonesia memerah. Sektor saham perdagangan memimpin pelemahan dengan terkoreksi sebesar 0,56 persen disusul sektor konsumer merosot 0,43 persen dan sektor industri dasar terperosok 0,29 persen.
Saham-saham yang turun terdalam (top lossers) antara lain adalah INCF turun 43 poin atau 25,6 persen ke Rp 125, saham ARTA turun 72 poin atau 24,66 persen ke Rp220, dan saham PANI turun 95 poin atau 15,97 persen ke Rp500. Adapun, saham-saham yang mengalami kenaikan paling tinggi (top gainers) yakni, TRIO naik 48 poin atau 25,26 persen ke Rp238, saham NIKL naik 850 poin atau 24,43 persen ke Rp4,330 dan saham DIGI naik 200 poin atau 19,42 persen ke Rp1,230.
Sementara, saham-saham teraktif yang diperdagangkan sepanjang hari ini yakni, ABBA dengan frekuensi mencapai 22,343 kali tansaksi senilai Rp82,03 miliar. Lalu ada, PNLF dengan frekuensi mencapai 18,021 kali tansaksi sebanyak senilai Rp78,35 miliar. Dan, UNTR dengan frekuensi mencapai 10,162 kali tansaksi senilai Rp401,31 miliar.(mys/jpg)