FFVP RAPP Terbukti Efektif Cegah Karhutla

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 27 Juli 2018 - 19:30 WIB

FFVP RAPP Terbukti Efektif Cegah Karhutla
BERSALAMAN: Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim memberikan ucapan selamat dan bersalaman kepada peraih reward dalam bentuk infrastruktur senilai Rp100 juta saat menghadiri peluncuran Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) 2018 PT RAPP di Bandara Sultan Sarif Harun Setia Negara, Kamis (26/7/2018).

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan unit bisnis dari APRIL Grup terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah sejak dini kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

  

Baca Juga :RAPP Serahkan Beasiswa untuk Mahasiswa di Lima Kabupaten Operasional

Hal ini dibuktikan dengan kembali diluncurkannya Program Desa Bebas Api atau Free Fire Village Program (FFVP) pada 2018. Program yang telah berjalan selama empat tahun yakni sejak 2014 lalu, terbukti efektif menekan angka kebakaran hutan dan lahan. Pasalnya, melalui program ini setiap orang diingatkan untuk tidak membakar hutan dan lahan lagi.

  

Apalagi saat ini, terdapat 27 desa dari tiga kabupaten di Riau yang terlibat dalam program ini sejak pertama kali dicetuskan. Seperti pada 2014, tercatat empat desa dan pada 2015 melonjak menjadi 18 desa. Kemudian, pada 2017 dan 2018 program tersebut diikuti masing-masing oleh 18 desa dan sembilan desa.

   

Peluncuran Program Desa Bebas Api yang dipusatkan di Bandara Sultan Sarif Harun Setia Negara PT RAPP, Kamis (26/7) siang, dihadiri Wakil Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim bersama Kapolda Riau Irjen Pol Nandang SH. Tampak hadir dalam acara Peluncuran Desa Bebas Api tersebut Dandrem 031 Wirabima Brijen TNI Sony Aprianto SE diwakili  Kasi Intel Korem 031 Wirabima Kolonel Infantri  Agus Budi didampingi  Dandim 0313 KPR Letkol Infantri Beni Setyanto diwakili Danramil 03 Bunut Kapten Infantri Erson Sihotang, Bupati Kepulauan Meranti H Irwan Nasir, Wakil Bupati Pelalawan Drs H Zardewan MM,  Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu, perwakilan Bupati Siak serta sejumlah para undangan lainnya.

   

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT RAPP Sihol P Aritonang  mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggala Agni, Pemerintah Daerah di tingkat provinsi dan kabupaten, kecamatan, desa, karyawan RAPP, crew leader serta seluruh masyarakat yang aktif dalam melakukan upaya penanggulangan karhutla. Namun demikian, tentunya upaya penanggulangan ini harus tetap terus dipertahankan secara bersama, sehingga dapat terus terwujudnya Indonesia bebas asap.

  

“ Jadi, kita jangan cepat puas dengan apa yang telah dicapai. Untuk itu, marilah bersama-sama kita terus tingkatkan kerja sama dan kerja keras kita agar angka 0 kebakaran bisa dipertahankan,’’ katanya.

   

Apalagi kurang dari sebulan, akan merayakan iven Asian Games 2018.

  

‘’Sebagai perusahaan,   kami pun turut berkontribusi sebagai salah satu pendukung. Namun, yang lebih penting bukanlah kontribusi sponsorship semata, melainkan kontribusi real yang kita berikan, menunjukkan tanggung jawab bersama dengan kesiapan untuk memastikan tidak ada asap dan kebakaran di Riau,” terang Sihol, seraya menyampaikan ucapan selamat kepada 15 desa yang berhasil mendapatkan reward dalam bentuk infrastruktur senilai Rp100 juta dan 1 desa senilai Rp50 juta.

Diungkapkan Sihol, bahwa pada tahun 2014 lalu, area yang terbakar mencapai 0,18 persen dari total area yang dicakup. Sedangkan tahun 2015, 2016, 2017, turun masing-masing menjadi 0,01 persen, 0,07 persen, dan 0,03 persen. Keberhasilan ini tentunya berkat kolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran zero-fire.

Sedangkan FFVP sendiri mencakup berbagai program yakni Fire Aware Community (FAC) dengan konsep penyadaran dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam pencegahan karhutla, kabut asap dan kesehatan. FAC telah mencakup 50 desa di lima kabupaten.

Kemudian, free fire village (FFV) yang merupakan program komprehensif dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam menggeser ketergantungan pada api sebagai alat pengolahan lahan. Dan fire resilient community (FRC) yakni program pendampingan berkelanjutan degan keterlibatan masyarakat yang telah mengikuti FFV selama 2 tahun. (amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook