BATAM (RIAUPOS.CO) -- Impor mobil completely built up (CBU) mengalami sedikit kenaikan dibanding tiga tahun yang lalu. Menurut Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, Purnomo Andiantono, kenaikan impor tersebut menandakan daya beli masyarakat Batam semakin membaik.
"Sekilas itu menunjukkan perekonomian di Batam membaik sehingga permintaan kendaraan bermotor CBU meningkat," katanya di Gedung BP Batam.
Berdasarkan data yang dihimpun BP Batam, data impor mobil pada 2012 sangat besar yakni 1.429 mobil, kemudian turun di 2013 menjadi 1.265 unit, turun lagi di 2014 menjadi 1.077 unit, turun lagi di 2015 menjadi 964 unit, turun lagi di 2016 menjadi 596 unit dan turun lagi di tahun 2017 menjadi 330 unit.
Namun sejak 2018, impor mobil CBU sedikit mengalami perbaikan yakni tumbuh ke angka 335 unit dan pada tahun lalu naik menjadi 391 unit mobil.
Sedangkan untuk jumlah importir sendiri sangat fluktuatif. Pada 2012 ada 10 importir aktif, 2013 juga masih sama. Kemudian naik menjadi 14 importir pada 2014. Lalu turun lagi pada 2015 menjadi 11 importir. Turun lagi pada 2016 menjadi delapan importir. Turun lagi pada 2017 menjadi enam importir. "Naik pada 2018 menjadi tujuh importir dan turun pada tahun lalu menjadi hanya enam importir kembali," ucapnya.
Sejak tahun 2012 hingga 2018, ada 23 importir yang ikut bermain dalam pasar mobil CBU. Adapun ke-23 importir tersebut antara lain Ganda Nusantara Persada, TC Subaru, Toyota Astra Motor, Megah Jaya Perkasa, Centri Japri Auto, Indo Auto Trade, Eurasia Auto Dinamika, Arnada Pratama Indonesia, Jaya Auto Central dan Garuda Mataram Motor,.
Kemudian Ford Motor Indonesia, Duwin Motor Indonesia T Eight Gallery, Oriental Komobindo Bahtera, KIA Indonesia Motor, Wahana Varia Motorindo, Surya Sejahtera Otomotif, Inti Jaya Cemerlang dan Eurokars Motor Indonesia.
Namun, sejak 2012 hingga 2018, hanya Ganda Nusantara Persada, Toyota Astra Motor dan Eurasia Auto Dinamika yang masih rutin mengajukan kuota mobil impor, meskipun jumlahnya terus menurun. Bahkan dari 23 importir yang aktif mengimpor mobil sejak tahun 2012, maka pada tahun 2018 hanya tinggal lima importir saja.
Pada tahun 2012, Ganda mengajukan kuota impor untuk 430 mobil CBU. Jumlahnya terus naik turun dalam rentang hingga 2016. Pada tahun 2017, mereka hanya mengimpor 240 mobil CBU. Dan pada tahun ini, mereka hanya bisa mengimpor sekitar 30 unit mobil CBU. Begitu juga dengan Toyota Astra. Pada tahun 2012, mereka mengimpor 300 unit mobil. Namun mulai tahun 2015 hingga 2018, Toyota hanya mengimpor mobil dibawah 50 unit.(rpg)