PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Memasuki semester kedua 2017, DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Riau sudah membangun 7.000 unit Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari target membangun sebanyak 12.000 unit rumah sampai akhir 2017. Artinya ada 5.000 unit lagi rumah MBR yang belum dibangun.
Informasi tersebut diungkapkan Ketua DPD REI, Riau Amran Tambi kepada Riau Pos, Kamis (24/8). Ia bersama pengembangan perumahan yang rergabung dalam REI juga menggesa sisa pembangunan rumah MBR di Riau.
“Kami optimis sisa 5.000 unit lagi dari 12 ribu unit bisa tercapai dalam pembangunan rumah MBR di Riau,” ungkap Tambi, Kamis (24/8).
Tambi mengatakan, dukungan yang didapatkan REI di antaranya kejelasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan jaringan listrik dari PLN. Tahun lalu REI mengalami kendala mengembangkan perumahan di beberapa wilayah kabupaten karena belum adanya kejelasan tata ruang.
Dia mencontohkan, untuk Duri dan Dumai sudah ada solusi dari pemerintah daerah setempat dalam mengeluarkan izin pengembangan perumahan. “Tahun lalu di Duri dan Dumai belum bisa, tahun ini sudah jalan karena didukung pemdanya,” katanya.
Jumlah unit rumah yang dibangun REI itu menurut Tambi adalah total rumah subsidi dan komersial, dengan porsi sekitar 85 persen-15 persen.