JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Komitmen Asia Pacific Rayon (APR) dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat muslim dunia patut diacungi jempol. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan perusahaan penghasil serat viscose terintegrasi pertama di Asia Tenggara ini dalam iven muslim fashion terbesar di Indonesia, yakni Muslim Fashion Festival (Muffest). Genap 4 tahun sudah APR terlibat mendukung iven tahunan ini.
Dikatakan oleh Direktur APR, Basrie Kamba, APR mendukung Muffest sejak 2019 lalu. Untuk tahun 2022 ini, APR kembali ikut serta dengan semangat memajukan pasar modest fashion di Indonesia.
"Kalau APR semangatnya dari awal sejak mendukung Muffest ini adalah bahwa kita ingin menguasai pasar dalam negeri, bahwa pasar itu memang besar. Itu yang pertama," ujar Basrie Kamba saat ditemui di booth APR di Muffest+ 2022 belum lama ini.
Alasan kedua, menurutnya, pihaknya tak ingin merasa puas hanya dengan sekadar mengikuti fashion show dan berjualan saja, tanpa ada target ke depannya.
"Presiden Jokowi pada tahun 2019 lalu bahkan mengatakan, beliau mau Indonesia menjadi pusat ataupun kiblat pakaian muslim dunia. Karena memang kita punya konveksi, kemudian kita juga punya industri dari hulu tengah hilir, itu lengkap. Apalagi desainer-desainer mudanya," terangnya yang juga merupakan Ketua Asosiasi Pertekstilan Riau (API) Riau ini.
Terkait apakah misi menjadikan Indonesia sebagai pusat kiblat fashion dunia itu hingga tahun 2024, Basrie Kamba tidak bisa menjawabnya. ''Yang mampu menjawab adalah teman-teman fashion designer, konsumen yang membeli termasuk media bagaimana mengkritik pencapaian itu, tercapai nggak?,'' ungkapnya lagi.
Pihaknya pun terus mengambil peran dalam membantu pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut. Salah satunya melalui dukungan APR pada Muffest.
"Kolaborasi dan sinergi yang dilakukan ini adalah sebagai bentuk dukungan APR kepada pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia," tambahnya bersemangat.
Tahun ini, setidaknya APR menggandeng 11 brand lokal dalam ajang Muffest+ 2022. Dengan membawa misi memperkenalkan viscose produksi lokal ke khalayak luas dan sustainable fashion, APR juga mengajak 7 brand di antaranya untuk memamerkan koleksi mereka melalui fashion show pada ajang Muffest+ 2022 tersebut.
"Bagi saya tahun ini, kita mendukung dengan 11 brand. Bukan setengah-setengah. Artinya supaya perusahaan lain ataupun industri yang lain bisa mendukung yang sama. Bayangkan jika ada beberapa perusahaan seperti kami ini, pasti akan lebih besar lagi," jelasnya.
Sementara itu, semangat APR dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia juga diapresiasi oleh pemerintah. Presiden melalui Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki berterima kasih kepada APR yang sudah menjadi salah satu pendukung loyal iven Muffest.
''Ke depan, kolaborasi asosiasi dengan pemerintah perlu ditingkatkan. Kalau misalnya kita mau jadikan Indonesia sebagai kiblat mode fashion muslim dunia, harus ada iven muslim fashion kelas dunia juga di Indonesia," ujarnya saat membuka iven Muffest+ 2022, Kamis (21/4) lalu.
Sama seperti yang dikatakan Basrie Kamba, MentKop UKM, Teten menilai bahwa market muslim fashion ini sangatlah besar. ''Konsumsi busana muslim tanah air mencapai 20M USD dengab pertumbuhan 18,2 persen pertahun, di atas angka pettumbuhan nasional. Tantangannya ke depan, kita harus bisa lebih baik lagi," paparnya.
Ia melanjutkan, pemerintah akan mengambil langkah konkret bersama asosiasi dan perusahaan seperti APR untuk memajukan industri muslim fashion di Indonesia. Pihaknya optimis, jika kolaborasi seperti ini terus berjalan, maka misi untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat muslim fashion dunia bisa diwujudkan.(azr)