JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beragam cara dilakukan pabrikan otomotif untuk mendongkrak penetrasi pasar. Salah satunya PT Nissan Motor Indonesia (NMI) yang tahun ini fokus mempromosikan layanan purnajual (aftersales services).
GM Marketing Strategy and Communication Division NMI Budi Nur Mukmin menyatakan, strategi tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan apresiasi konsumen Nissan. Harapannya, pangsa pasar merek asal Jepang itu tahun ini tumbuh.
Menurut Budi, tahun lalu Nissan menguasai 5,5 persen pasar mobil nasional. Dengan mempromosikan layanan purnajual, Nissan yakin mampu meningkatkan pangsa pasar 0,5 persen menjadi 6 persen.
Mantan region country manager untuk Malaysia dan Vietnam Nissan Motor Asia Pasifik itu menegaskan, segala energi dan sumber daya akan dikerahkan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat pada kualitas layanan purnajual Nissan. "Tahun ini tahun aftersales. Kami akan fokus melakukan aktivitas untuk meningkatkan image aftersales Nissan,’’ kata Budi Selasa (22/3/2016).
Strategi peningkatan image purnajual dilakukan bukan karena kesan negatif layanan purnajual di kalangan pengguna Nissan. Sebaliknya, pengguna Nissan mengakui, layanan purnajual semakin positif.
Meski demikian, masih banyak calon konsumen yang menanyakan layanan purnajual Nissan sebelum memutuskan membeli unit. ’’Masih ada pertanyaan apakah dilernya banyak? Kalau servis bagaimana?’’ katanya.
Nissan kini memiliki 120 outlet layanan purnajual di seluruh Indonesia. Jumlah itu tidak kalah dengan merek-merek lain karena cakupannya sudah mencapai 85 persen. ’’Secara coverage sudah sangat besar,’’ tuturnya.