PENDIDIKAN

Kolaborasi PCR–PHR dalam Penguatan Ekosistem Vokasi dan Penerapan Teknologi

Ekonomi-Bisnis | Senin, 21 Agustus 2023 - 12:46 WIB

Kolaborasi PCR–PHR dalam Penguatan Ekosistem Vokasi dan Penerapan Teknologi
Peserta program penguatan ekosistem vokasi, sub program pelatihan dan sertifikasi operator K3 migas melakukan ujian praktik sertifikasi. (PCR UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Politeknik Caltex Riau (PCR) kembali ditunjuk PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan sebagai mitra pelaksana program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini merupakan lanjutan dari tahun 2022 dengan tema Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau.  

Pada tahun 2023, program dikembangkan hingga penerapan teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat sebagai penerima manfaat program. Program ini diusulkan melalui kolaborasi antara PT PHR, PCR serta Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan peran vokasi dalam upaya mendukung program pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat. 


“Hal ini dilakukan demi tercapainya Riau yang bermartabat melalui sumber daya manusia yang berkompeten,” kata Muhammad Ihsan Zul, selaku tim pelaksana 

Pada tahun 2023, terdapat tiga sub-program yang akan dijalankan. Ketiga sub-program tersebut antara lain, pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar. Kemudian pengembangan keterampilan angkatan kerja melalui pelatihan dan sertifikasi melalui kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis, lalu pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat yang kurang mampu melalui Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) binaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir.

“Sub-program pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar merupakan salah satu sub-program yang berhasil mendapat pembiayaan Matching Funds Vokasi dari Kemdikbud-Ristek. Sub-program ini diimplementasikan di Pesantren Ibnu Al Mubarak Pekanbaru yang merupakan salah satu pesantren menerapkan kewirausahaan berbasis agro industri,” jelas Ihsan.

Ihsan menjelaskan kegiatan yang dilakukan meliputi pengembangan mesin pembuat sabun yang dilengkapi dengan stasiun sabun mini, mesin pencetak briket dari sampah hingga sistem informasi untuk publikasi dan branding hasil produk usaha pesantren.
Sub-program berikutnya adalah pelatihan dan sertifikasi bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis. Sub-program ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bengkalis. Pelatihan dan sertifikasi ini dikelola melalui kerja sama antara PCR dengan BLK Bengkalis. 

“Pelatihan ini ditujukan kepada angkatan kerja yang berasal dari kabupaten Bengkalis. Hasil pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses untuk mendapatkan pekerjaan, baik di Provinsi Riau, Indonesia maupun di mancanegara,” ucapnya.

Sub-program penguatan keterampilan masyarakat kurang mampu Kabupaten Rokan Hilir dilaksanakan melalui kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) di bawah binaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir. Pelatihan kerja difokuskan pada kompetensi menjahit, keterampilan komputer dan otomotif. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 10 LPKS dan 1 HILLSI dengan target peserta program sekitar 220 orang.

Kolaborasi antara PCR dan PT PHR WK Rokan telah terjalin sejak alih kelola pada tahun 2021. Pada tahun 2022, kolaborasi ini telah berkembang dan memberikan manfaat kepada 237 masyarakat yang berasal dari wilayah operasi PT PHR WK Rokan. Penerima manfaat program tersebut adalah masyarakat yang memerlukan keterampilan vokasi untuk memperluas akses dan mengembangkan kompetensi di dunia kerja. 

“Penerima manfaat program tahun 2022 ini terdiri dari masyarakat kurang mampu, satuan pendidikan SMK, pimpinan, tenaga kependidikan dan siswa SMK, dan angkatan kerja yang berasal dari 7 kabupaten/kota wilayah operasi PT PHR WK Rokan,” pungkasnya.

Program tersebut telah memberikan manfaat antara lain, penguatan tata kelola SMK menjadi SMK Digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pengelolaan aktivitasnya. Melalui teknologi SMK binaan tersebut berhasil memperbaiki tata kelola dan telah direkognisi pemerintah pusat melalui program SMK Pusat Keunggulan dengan berbagai skema. 

“Dukungan yang telah diberikan PT PHR WK Rokan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh SMK binaan untuk berkembang dan bertransformasi menjadi SMK unggul.” 

Dampak lainnya dirasakan oleh para Pimpinan SMK yang merupakan peserta sub-program penguatan kapasitas pimpinan SMK, sebanyak 5 orang pimpinan SMK terpilih menjadi Pengajar Praktik (PP) program Calon Guru Penggerak (CGP), dan terdapat 1 orang pimpinan yang terpilih menjadi Guru Penggerak. Pimpinan SMK ini juga berhasil membawa SMK mereka untuk mendapatkan Hibah SMK Pusat Keunggulan tahun 2023 dari Kemdikbud-Ristek dengan berbagai skema.

Di sisi lain, para alumni pelatihan dan sertifikasi Operator K3 Migas juga telah mendapat banyak manfaat dari program yang dijalankan. Berdasarkan hasil penelusuran alumni yang dilakukan, terdapat 78% alumni yang telah bekerja. Sebanyak 23 orang (42%) mendapat pekerjaan setelah mendapat sertifikat pelatihan dan sertifikasi OK3 Migas. Selain itu, sebanyak 45% alumni program telah mendapat kenaikan penghasilan sebagai dampak positif dari pelatihan dan sertifikasi ini.

Tidak berbeda dengan pelatihan dan sertifikasi sebelumnya, pelatihan melalui kerja sama dengan LPKS binaan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Rokan Hilir telah menghasilkan alumni-alumni yang bekerja di berbagai instansi, Lembaga dan organisasi baik di berbagai wilayah di Provinsi Riau.

Dalam acara penutupan, Gubernur Riau yang diwakili Plt. Kadisdik Riau kala itu, HM Job Kurniawan AP M.Si mengatakan, bahwa kegiatan Peningkatan Ekosistem Vokasi di Riau merupakan program yang sangat bermanfaat, karena berdampak langsung kepada generasi penerus bangsa.

"Ini menjadi program yang bagus dalam memunculkan generasi yang terampil dan mampu bersaing di tingkat global. Program ini merupakan harapan kita bersama untuk sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya saing," kata Job. 

Menurutnya, generasi bangsa harus memiliki hard skill dan soft skill. Program vokasi inisiasi PHR ini merupakan salah satu terobosan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi di Provinsi Riau, PCR telah menerapkan kemitraan strategis dengan PT PHR WK Rokan. Dukungan PT PHR WK Rokan ini telah memberikan multiplier effects bagi berbagai elemen masyarakat, organisasi, lembaga dan PHR sendiri. 

Melalui program ini PT PHR WK Rokan telah berkontribusi nyata dalam pengembangan dan penguatan SDM agar menghasilkan tenaga kerja dan wirausahawan profesional yang dapat mendukung program-program pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kegiatan ini perlu terus dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan agar luaran program ini semakin berdampak bagi masyarakat dan dapat diikuti oleh perusahan-perusahaan lainnya di Provinsi Riau.

Direktur Politeknik Caltex Riau Dr. Dadang Syarif menyampaikan “Kemitraan antara PCR dan PHR dalam program penguatan ekosistem vokasi serta penerapan teknologi bagi Masyarakat merupakan bentuk sinergi yang sangat strategis. Penguatan ekosistem vokasi mendukung Peraturan Gubernur Riau Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi melalui Kemitraan dengan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja.” 

Hal ini juga kata Dadang, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. “Dilihat dari sisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), program ini sangat strategis karena sejalan dengan tiga pilar program TJSL. Oleh karena itu, kami berharap, program kemitraan PCR-PHR ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan karena dapat memberikan dampak yang signifikan bagi para pemangku kepentingan,” ujarnya. 

Corporate Secretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab social dan lingkungan PHR dalam mengembangkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja lokal. Melalui program ini diharapkan akan menghasilkan generasi muda yang andal dan siap pakai di dunia kerja. 

“Pelatihan dan sertifikasi dilakukan guna mendorong SDM Riau yang berdaya saing dan berkompetensi dalam menghadapi dunia kerja ataupun berwirausaha nantinya,” kata Rudi.

 

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)

Editor: E Sulaiman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook