Adapun busana yang dihasilkan oleh desainer tadi ditampilkan dalam gelaran fashion show bertema ‘Everything Indonesia: From Plantation to Fashion’, APR. Sebanyak 8 karya dari desainer Anggiasari dan Aninda Razmi ditampilkan pada pembukaan
Muffest (20/2). Sementara itu, 64 karya ditampilkan pada hari kedua (21/2) dengan menggandeng 4 desainer diantaranya Rosie Rahmadi dan Deden Siswanto. Adapun, selebriti dan influencer, Tantri Namirah menjadi muse dalam gelaran kali ini.
Sedangkan dua desainer dari Tanah Melayu, Thiffa Qaisty dan Andi Fitri Hartuti mempertunjukkan 16 busana. Sebagai lulusan dari Islamic Fashion Institute, Thiffa mengkombinasikan kain tenun Riau dengan viscose rayon dari APR pada fashion show bertajuk ‘Dara’ Andi, putri asli Kabupaten Siak,
mengusung tema ‘Boundless’ pada karyanya.
Seluruh busana dihasilkan oleh desainer ini, dibuat dari serat rayon yang diproduksi oleh APR. Perusahaan yang berdomisili di Kabupaten Pelalawan Riau ini lagi-lagi membuktikan komitmennya dalam mengembangkan sustainable fashion. Khususnya fashion muslim di Indonesia. Ini diungkapkan langsung oleh Direktur APR, Basrie Kamba.
“Partisipasi kami dalam gelaran Muffest sejalan dengan dukungan APR untuk berkontribusi dalam upaya merevitalisasi industri tekstil Indonesia. Termasuk meningkatkan kesadaran sustainable fashion, mendorong ekspor modest fashion serta mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia,” ujar Basrie Kamba.
Dalam Muffest 2020 ini, APR juga membuka stand yang berisi tentang informasi terkait serat rayon yang mereka hasilkan. Beberapa hasil kain jadi yang terbuat dari campuran rayon dari APR juga dipajang. Bukan hanya itu, dalam rangakain Muffest 2020, APR kembali menggelar berpartisipasi dalam Styling Competitiondan Modest Young Design Competition (MYDC). Gelaran ini dibuka untuk umum dan diselenggarakan di booth APR , Jumat (21/2).