BANDUNG (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Bali hari ini meluncurkan program Beli Bali, sebuah kolaborasi dua pemerintah daerah untuk saling memajukan UMKM dan ekonomi kreatif, dengan memasarkan produk-produk unggulan dua sektor tersebut melalui aplikasi borondong.id.
Selama ini, Jabar dan Bali telah saling memasarkan produk UMKM unggulan dan produk kreatif masing-masing antar kedua provinsi. Program Beli Bali merupakan respon pemerintah Provinsi Jabar atas undangan yang disampaikan oleh BEDO, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di sektor pengembangan bisnis dan ekspor. Hal itu dicetuskan sebagai tindakan kongkret setelah pembicaraan panjang lebar antara Pemprov Jabar dengan Bali terkait kondisi pelaku UMKM yang mengalami penurunan usaha di masa pandemi Covid 19.
Pemprov Jabar kemudian menginisiasi gerakan membeli produk-produk UMKM melalui aplikasi Borondong.id yaitu gerakan masal pembelian produk UMKM oleh seluruh ASN Jabar. Borongdong.id memfokuskan penjualan produk yang sulit terjual dengan cepat. Targetnya adalah mencapai penjualan 50.000 produk UMKM Jabar dalam waktu tiga bulan sejak diluncurkan pada Februari 2021. Untuk mencapai target tersebut, borongdong.id mendapatkan dukungan penuh dari Bank BJB.
Dukungan yang diberikan bank bjb antara lain menyediakan layanan transaksi pembayaran via Bank BJB. Bank BJB pun memfasilitasi pembayaran di borongdong.id yang dapat dilakukan dengan pemindaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selain itu, terdapat pula fasilitas subsidi ongkir bagi UMKM yang bertransaksi menggunakan bjb Digi saat bertransaki di borongdong.id.
Bank BJB juga aktif mendorong mitra UMKM binaannya untuk ikut serta memasarkan produk di borongdong.id. Dari 256 mitra UMKM borongdong.id yang telah terdaftar per Februari 2021, 120-an di antaranya merupakan binaan bank bjb, terdiri dari produsen fesyen, kuliner, kerajinan, kecantikan, dan lain-lain. UMKM binaan bank bjb yang telah menjadi mitra borongdong.id ini merupakan hasil kurasi dan seleksi.
Untuk meningkatkan pemahaman pelaku UMKM, Bank BJB secara konsisten melakukan pembinaan untuk meningkatkan kompetensi kepada mitranya seperti memberikan pelatihan tentang packaging produk, foto produk yang menarik, dan hal lainnya sehingga produk dari UMKM binaan layak ditampilkan di marketplace.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sangat menyambut baik program Beli Bali ini. Ia percaya, perbaikan ekonomi melalui pemulihan sektor UMKM akan menghasilkan multiplier effect pada sektor perekonomian lainnya.
"Program Beli Bali ini sebagai bentuk solidaritas dan kolaborasi antara Pemprov Jabar dengan Bali yang peduli pada pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di masa pandemi," jelasnya, baru-baru ini.
Program Beli Bali ini juga merupakan upaya saling menolong di antara dua provinsi, untuk sama-sama memulihkan kondisi perekonomian yang sempat lumpuh karena pandemi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyambut baik program Beli Bali ini. Menurutnya, kolaborasi dua provinsi dalam memajukan UMKM dan sektor ekonomi kreatif ini dapat menjadi contoh dalam memperkuat perekonomian nasional di masing-masing wilayah yang terdampak oleh pandemi.
"Kami menyambut baik kerja ssama ini dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat, serta kepada BEDO yang telah menginisiasi kerja sama ini sejak dari awal," ungkap Cok Ace, sapaan akrabnya.
Kedua provinsi sepakat lebih memperluas dan mempromosikan program Beli Bali kepada seluruh warga, khususnya pelaku UMKM. Selain itu akan diupayakan program pendanaan untuk menjamin pemasaran produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif Bali.
Kontribusi Bank BJB terbaru dalam program Beli Bali diwujudkan pada saat peluncuran brand bjb Prioritas di Nusa Dua pada 17 September 2021. Acara dilangsungkan secara hybrid diikuti 33 nasabah yang hadir secara offline dan 300 nasabah undangan online.
Dalam acara tersebut dilaksanakan kegiatan lelang barang produk-produk UMKM Bali sebagai bentuk dukungan bank bjb atas sinergitas Pemprov Jabar Bali. Acara lelang dipandu oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Pada saat lelang berlangsung, salah satu barang UMKM yang harga pasarnya bernilai Rp5 juta melalui lelang tersebut harganya naik hingga Rp100 juta setelah terjual ke salah satu peserta yang merupakan nasabah prioritas Bank BJB.
Di tempat terpisah Direktur Utama Bank BJB , Yuddy Renaldi, menegaskan UMKM memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian daerah. Sebagai motor penggerak, UMKM berkontribusi terhadap penciptaan lebih dari 90% lapangan pekerjaan di tingkat nasional.
"Peran UMKM dalam menggerakkan roda perekonomian sangatlah signifikan dan tidak mungkin tergantikan. Bank BJB sebagai agen penggerak ekonomi sekaligus mitra setia pemerintah dan dunia usaha mendukung penuh setiap langkah UMKM dalam melebarkan sayap usahanya. Keberhasilan UMKM dalam mengembangkan usaha akan berdampak sangat positif bagi peningkatan kapasitas ekonomi dan pengembangan perekonomian daerah," kata Yuddy.(rls)
Laporan: Deni Andrian