EKONOMI PASCAPEMILU

Pemilu Damai, Pasar Merespon Positif

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 20 April 2019 - 02:18 WIB

Pemilu Damai, Pasar Merespon Positif
(ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 pada 17 April lalu yang hingga kini masih terasa damai --tanpa huru-hara dan kejadian berarti-- direspon pasar dengan positif. 

Kondisi ini memperlihatkan bahwa Pemilu 2019 yang menyatukan pemilihan presiden dan legislatif ini --yang pertama di Indonesia-- berjalan lancar, dinikmati rakyat dengan penuh eforia, meski terasa ada pergesekan panas sebelum dan sesudah pencoblosan di media sosial.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai, penyelenggaraan Pemilu 2019 yang aman dan damai menjadi salah satu pemicu derasnya dana asing yang masuk ke pasar modal. 
Baca Juga :Ridwan Kamil Optimistis Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik usai Debat Capres Ketiga  

"Salah satu sebabnya euforia pelaksanaan pemilu yang aman dan damai. Selain itu juga karena stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan," kata Nafan kepada Tempo, Jumat 19 April 2019.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca Pemilu pada Kamis 18 April 2019 menunjukkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 1,58 persen ke level 6.507 dari 6.405 pada penutupan pekan lalu. Investor asing pun mencatatkan nett buy (beli bersih) sebesar Rp1,426 triliun. 

Dana asing yang masuk tersebut tercatat melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan pada penutupan perdagangan Selasa, 16 April 2019. Pada perdagangan hari itu investor asing justru membukukan jual bersih (nett sell) senilai Rp559,81 miliar, meski IHSG masih menguat 0,72 persen ke level 6.481.

Nafan mengatakan, perkiraan tingkat suku bunga Bank Indonesia atau BI 7 Days Repo Rate yang tak berubah juga ikut andil jadi alasan derasnya dana asing masuk ke pasar saham. Selain itu, sentimen positif juga datang dari sisi eksternal mengenai sinyalemen dovish terhadap suku bunga acuan The Fed.

"Proses negosiasi dagang antara AS-Cina yang masih berjalan dengan baik, juga ikut beri andil," kata dia.

Karena itu, kata Nafan, pada perdagangan pekan depan, IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan. Prediksi penguatan tersebut terlihat dari analisa teknikal yang memperlihatkan adanya pola upward bar pada grafik pergerakan IHSG pekan ini. Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.394 hingga 6.693 pada perdagangan pekan depan.(dias prasongko)

Sumber: Tempo/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook