Sedangkan Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi Karimun yang mencapai 6,92 persen, secara otomatis pertumbuhan di sektor perbankan ikut terdongkrak dengan banyaknya pembukaan kantor cabang maupun pembantu baik bank swasta maupun bank pemerintah.
"Dengan kehadiran KCP Bank Riau Kepri Syariah di Karimun, maka ini sebagai bukti bahwa wilayah kabupaten Karimun saat ini memiliki potensi akan pertumbuhan ekonomi yang baik," kata Bupati.
Walaupun Kabupaten Karimun baru berusia 16 tahun, akan tetap dari sudut kacamata perbankan sangat bagus dalam pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam kacamata Pemerintahan Kabupaten Karimun pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya terus terjadi peningkatan. ‘’Dan pada 2016 nanti, kita telah menargetkan 6,92 persen yang didukung dengan dunia investasi di Kabupaten Karimun akan terus mengalami perkembangan,’’ jelasnya.
Faktor lainnya berkaitan dengan status Karimun sebagai kawasan pelabuhan bebas dan kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Zone (FTZ) bersamaan dengan dua kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kepri yakni Batam dan Bintan. Bahkan, untuk tahun 2019-2020 mendatang, akan menargetkan investasi menembus angka Rp56 triliun. Angka itu naik sekitar Rp34 triliun dibandingkan nilai investasi hingga 2015 sebesar Rp22 triliun.
“Daerah kita belum seluruhnya FTZ tapi itu sudah memberikan dampak positif. Hingga 2015 ini saja investasi yang masuk Rp22 triliun dari 155 perusahaan. Pada 2019-2020, akan mencapai Rp56 triliun,” kata Rafiq.(tri/rpg)
