Harga TBS Sawit Tembus Rp2.433 per Kg

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 17 Agustus 2022 - 11:15 WIB

Harga TBS Sawit Tembus Rp2.433 per Kg
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 17-23 Agustus 2022 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp200,73 per kilogram (kg) dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan ke depan naik menjadi Rp2.433,66 per kg.

Kenaikan harga TBS kelapa sawit ini terus terjadi setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan aturan baru terkait dengan tarif pajak pungutan ekspor atas minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan turunannya nol persen alias bebas pajak pada 15 Juli lalu. Bebas pungutan pajak ini berlaku hingga 30 Agustus 2022.  Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 115 tahun 2022. Pekan lalu, harga TBS sawit menjadi Rp2.232,93 per kg. Sebelumnya, harga TBS kelapa sawit Rp2.134,08 per kg, bahkan jauh hari sebelumnya atau tiga pekan lalu, harga TBS sawit  hanya Rp1.936,81 per kg.  


Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Defris Hatmaja mengatakan, kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data. "Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual dengan harga Rp11.082,50 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp940,39 per kilogram dari harga pekan lalu. Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp10.901,00 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.026 per kilogram dari harga pekan lalu," katanya.

Sedangkan untuk harga jual kernel, PTPN V, Sinar mas Group dan CRS tidak melakukan penjualan pada pekan ini. PT Astra Agro Lestari menjual kernel dengan harga Rp5.432,43 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp297,29 per kilogram dan PT Asian Agri menjual kernel dengan harga Rp5.205,00 per kilogram dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp198,00 per kilogram. "Sementara dari faktor eksternal,  harga minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik. Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi Cina dan AS," ujarnya.

"Dia menambahkan, hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi Covid-19 juga secara perlahan mulai berkurang. Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus," tambah Defris.

Selain itu, kenaikan tersebut juga dipicu oleh melonjaknya harga minyak saingan karena persediaan di Cina dan India menurun. Ditambah, data ekspor CPO Malaysia menunjukkan kenaikan dalam 10 hari pertama di bulan ini, membuat CPO kian diminati di pasar nabati.

"Secara historis, harga CPO diperdagangkan di bawah harga minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir naik 1,94 persen dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,39 persen. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global," jelasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook