PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 100 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Riau tampak begitu bersemangat mengikuti pelatihan Sistem Pelatihan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). 100 pelaku UMKM tersebut sebelumnya mengikuti seleksi bersama 300-an pedaftar lainnya. Namun, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Riau sebagai penyelenggara hanya memilih 100 UMKM yang memenuhi kriteria saja untuk bisa mengikuti pelatihan ini.
Kepala BI Provinsi Riau, Muhamad Nur menjelaskan antusias UMKM di Riau sangat tinggi untuk mengikuti pelatihan ini. ‘’Sejak form online kami sebarkan pada hari Kamis 9 Maret 2023 hingga Selasa 14 Maret 2023 (5 hari), sudah terdapat 402 UMKM dari seluruh Riau yang mendaftar kegiatan ini. Karena antusiasme yang luar biasa, kami terpaksa melakukan seleksi,’’ ujarnya di sela kegiatan pelatihan yang digelar di Ballroom Hotel The Premiere, Kamis (16/3).
Adapun UMKM yang terpilih dipastikan telah memiliki pencatatan keuangan. Baik manual maupun digital. Kemudian, memiliki rencana untuk meminjam di bank. ‘’Karena tujuan utama SIAPIK adalah memudahkan UMKM menyusun laporan keuangan sebagai syarat mengajukan peminjaman ke bank. Terakhir, telah melalui proses wawancara singkat,’’ lanjut M Nur.
M Nur menilai kegiatan ini penting artinya bagi pelaku UMKM. Sebab, pihaknya melihat masih ada permasalahan klasik yang hampir selalu dihadapi UMKM adalah keterbatasan akses permodalan. ‘’Ini disebabkan oleh adanya asymmetric information antara UMKM dan lembaga keuangan. Terdapat sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga keuangan dalam rangka prinsip kehati-hatian, salah satunya adalah laporan keuangan. Tapi, masih banyak UMKM yang belum terbiasa menyusun laporan keuangan sehingga persyaratan lembaga keuangan sulit untuk dipenuhi,’’ lanjutnya.
Karena itu, melalui pelatihan SIAPIK ini, dapat memudahkan UMKM dalam pencatatan transaksi keuangan usaha dan secara otomatis menghasilkan laporan keuangan. ‘’Aplikasi ini dapat diakses secara gratis oleh UMKM. Fitur input pencatatan transaksi dan format laporan keuangan pada aplikasi SIAPIK mengacu pada Buku Pedoman Pencatatan Transaksi Keuangan yang disusun Bank Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),’’ paparnya lagi.
Di samping itu, pihaknya berharap, kegiatan ini juga dapat menyokong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) Riau yang tengah digalakkan oleh BI.
‘’Semoga dengan pelatihan ini, UMKM makin maju. Mereka juga bisa mendukung GBBI dan BBWI. Khusunya dalam memajukan usaha mereka terutama untuk kemudahan bertransaksi dengan menggunakan QRIS dan penyusunan pembukuan yang tertata dan yang memenuhi kriteria akuntansi Indonesia oleh UMKM di Riau,’’ harapnya. Adapun pelatihan ini digelar hingga 17 Maret 2023.(azr)
