PANGKALPINANG (RIAUPOS.CO) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) melanjutkan kerjasama dalam mendukung Pengembangan Desa Maritim di sejumlah lokasi yang terletak di perbatasan negara.
November ini, XL Axiata kembali memberikan dukung untuk Pengembangan Desa Maritim di Desa Kurau, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Dukungan tersebut berupa penerapan sejumlah program solusi digital yang bisa dimanfaatkan oleh warga desa setempat guna meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas hidup.
Hadir dalam acara Pengembangan Desa Maritim ini Territory Sales Manager XL Axiata Pangkalpinang-Bangka Selatan Rosmala, Kasubdit Kerja Sama Dalam Negeri Bakamla Eli Susiyanti SH MH, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bangka Tengah Ahmad Syarifullah Nizam SE MAP, dan Kepala Bidang TPI dan Bina Usaha Hasil Perikanan, Teguh Ferdinand M Tr PI.
Group Head XL Axiata West Region, Desy Sari Dewi, mengatakan, XL Axiata antusias ikut mendukung program Desa Maritim yang saat ini sedang dijalankan bekerja sama dengan Bakamla. Dalam program ini, katanya, XL Axiata akan mengimplementasikan semua program sosial berbasis digital yang dimiliki di Program Pengembangan Desa Maritim.
"Program-program tersebut telah diimplementasikan di berbagai daerah guna mendukung program pemerintah, terutama terkait dengan penguatan kapasitas masyarakat di desa-desa tertinggal, maupun guna meningkatkan produktivitas di era digital. Selain itu juga terdapat Gerakan Donasi Kuota bagi sejumlah sekolah di wilayah Kabupaten Bangka Tengah,” kata Desy dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co, Ahad (15/11/2020).
Desy menambahkan, program-program tersebut adalah Sisternet yang mengajarkan pemanfaatan sarana digital bagi kaum perempuan, termasuk untuk tujuan meningkatkan produktivitas bisnis kecil dan menengah. Selain itu juga akan dikenalkan penggunaan aplikasi Laut Nusantara, untuk membantu masyarakat nelayan setempat dalam meningkatkan produktivitasnya. Lokasi Desa Maritim berada di sekitar laut dengan penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan.
Dengan menggunakan informasi yang ada di dalam aplikasi tersebut, ujar Desy, masyarakat nelayan setempat bisa secara presisi menemukan lokasi keberadaan ikan, menghitung kebutuhan bahan bakar, memberikan peringatan terkait kelayakan untuk menangkap ikan pada kondisi cuaca tertentu.
"Jika jumlah tangkapan meningkat, maka pendapatan mereka juga akan bertambah," jelas Desy lagi.
XL Axiata juga menyosialisasikan beberapa produk solusi berbasis Internet of Thing (IoT) kepada nelayan setempat. Salah satunya “Salt-e”, yaitu perangkat digital untuk membantu proses produksi garam berkualitas. Sebagian warga desa setempat merupakan petani garam tradisional, sehingga perangkat ini bisa mereka manfaatkan.
Ada juga perangkat solusi bernama “e-Kanaxin” yang bisa membantu pembuatan ikan asin dan pengeringan ikan. Pembuatan ikan asin juga merupakan mata pencaharian sebagian warga Desa Kurau. Kedua solusi di atas adalah hasil proses pengembangan ide mahasiswa XL Future Leaders angkatan ke-7 sebagai IoT Project mereka yang dalam pengerjaannya dibantu oleh X-Camp, Rumah IoT Indonesia milik XL Axiata.
Selain itu, XL Axiata juga membawa solusi bernama “e-CLEAR” yang merupakan ide solusi digital dari program Akademi Madrasah Digital 2020. Perangkat ini disebut juga sebagai tong sampah pintar yang dapat membantu memilah jenis sampah plastik (botol, tas keresek, dll) dan sampah non plastik. Tong sampah tersebut juga dapat mengkalkulasi jumlah sampah yang dibuang oleh pembuang sampah terkait, dan dapat dimonitor melalui smartphone.
"Solusi ini akan sangat bermanfaat di desa tersebut, baik untuk penerapan bank sampah yang memiliki nilai ekonomi, juga guna menjaga lingkungan dari polusi," ungkap Desy.
Kemudian XL Axiata juga menyerahkan router Gerakan Donasi Kuota yang telah dilengkapi kuota paket internet 20 GB setiap bulan gratis selama setahun untuk mendukung aktivitas belajar daring para pelajar selama masa pandemi. Tidak ketinggalan, untuk mereka juga dibagikan kartu SIM sebanyak 50 unit lengkap dengan kuota data.
Saat ini, kata Desy, keberadaan jaringan telekomunikasi dan data XL Axiata Kepulauan Bangka menjadi pilihan masyarakat setempat karena didukung jaringan yang kuat dan infrastruktur jaringan data yang terbaik. Tersedia total lebih dari 920 BTS di seluruh Pulau Bangka, termasuk sekitar 325 BTS 4G LTE dan lebih dari 360 BTS 3G yang melayani tidak kurang dari 220 ribu pelanggan.
Editor: Hary B Koriun