SINGAPURA (RIAUPOS.CO) - Raksasa e-commerce Cina, Alibaba Group Holding Ltd, dilaporkan akan menginvestasikan dana 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp44,7 triliun ke perusahaan ride-hailing Asia Tenggara, Grab Holdings Inc. Seperti apa skemanya?
Dilansir dari Bloomberg, Senin (14/9/2020), perusahaan yang didirikan Jack Ma itu akan menjadi investor tunggal dalam putaran pendanaan tersebut, dan akan mengakuisisi sebagian saham Grab yang saat ini dipegang Uber Technologies Inc.
Kesepakatan itu akan menjadi salah satu taruhan terbesar Alibaba di Asia Tenggara sejak investasi pertamanya di Lazada pada 2016.
Potensi kerja sama dengan Grab akan memberi Alibaba akses ke jutaan data pengguna di delapan negara, baik di armada pengiriman maupun dalam bisnis dompet digital dan layanan keuangan.
Salah satu rencana spesifik yang sedang dibahas adalah mengintegrasikan jaringan pengiriman Grab ke Lazada, yang akan memberikan Grab akses ke jaringan konsumen yang lebih luas.
“Potensi investasi Alibaba tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis e-commerce Lazada, yang tampaknya telah kehilangan kekuatan dari pesaingnya Shopee yang didukung Tencent. Lazada juga dapat memanfaatkan basis pengguna Grab yang cukup besar, yang layanannya memiliki frekuensi penggunaan lebih tinggi daripada e-commerce,” ujar analis Bloomberg, Vey-Sern Ling.
Pendanaan tersebut sekitar seperlima dari valuasi Grab yang diketahui sebesar 14 miliar dolar AS. Rencana itu datang di tengah pertanyaan yang berkembang tentang kemampuan startup Singapura itu menghadapi krisis akibat Covid-19.
Sebelumnya, CEO Grab, Anthony Tan sempat mengatakan perusahaannya sedang menghadapi krisis pertama dan terbesar dalam perjalanannya.
Sumber: Strait Time/CNBC/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun