DUMAI (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo melakukan pelepasan ekspor merdeka komoditas pertanian. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak secara virtual di 17 lokasi yaitu 16 pelabuhan di Indonesia termasuk di Riau dan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (14/8). Untuk di Riau, pelepasan ekspor merdeka pertanian dilaksanakan di Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai.
Dalam arahannya, Presiden menyampaikan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020, mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp390,16 triliun. Dan pada semester pertama tahun 2021. Dari Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp202,05 triliun. Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga.
"Saya mendapatkan angka, jadi nilai tukar petani (NTP) kita terus membaik. Pada Juni 2020, nilai tukar petani berada di angka 99,60. Secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. Menurut saya, ini sebuah kabar yang baik, yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," kata Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar, yang mengikuti kegiatan Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian di Pelabuhan Pelindo I Cabang Dumai mengatakan, berdasarkan data yang ia terima dari Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Pekanbaru, total volume komoditi ekspor pertanian dari Riau, mencapai 108 juta kilogram dan total nilai ekspor tercatat Rp1,077 triliun.
Grafis Burhani Anas /Riau Pos
"Kegiatan pelepasan ekspor ini selain di Dumai, juga dilaksanakan di wilayah kerja lingkup BKP Kelas I Pekanbaru lainnya, yaitu di UPT Induk dengan nilai Rp13 miliar. Tembilahan dengan nilai Rp10 miliar, Sungai Guntung dengan nilai Rp1,3 miliar dan Selatpanjang dengan nilai Rp256 juta. Dumai sendiri memiliki nilai ekspor terbesar yaitu lebih dari Rp1 triliun," kata Gubernur Riau.
"Saya dalam hal ini sebagai wakil dari Provinsi Riau, berkomitmen akan meningkatkan nilai ekspor komoditas pertanian. Di mana hingga hari ini (kemarin, red), nilai ekspor Provinsi Riau sudah mencapai sebesar Rp23,5 triliun atau naik 31 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 dengan nilai Rp18 triliun. Dan Riau sendiri terbesar kedua se-Indonesia setelah Jawa Timur," sambungnya.
Riau melepas ekspor produk pertanian yang berasal dari komoditas kelapa sawit dan turunannya, kelapa dan turunannya, talas, karet, sagu, gula merah, dan lain-lain.(sol)