PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok menggelar rangkaian kegiatan Hari Bhakti Rimbawan ke-40 tahun 2023. Melalui Talkshow dan Launcing buku di lantai 2 Gedung Graha Pena Riau, Jalan HR Soebrantas, Kota Pekanbaru.
Pada Launching buku berjudul Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut ini, setebal 102 halaman, turut menjabarkan berbagai hal tentang kayu putih serta mengenalkan kayu putih, potensi besar lainnya dan manfaat kayu putih dan masih banyak lagi.
Hadir pada acara tersebut, Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sumbagteng Hendra Suteni, Kepala Dinas LHK Riau Dr Ir Mamun Murod MH, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kuok (BPSILHK) Kuok Priyo Kusumedi SHut MP dan undangan lainnya.
Hendra Suteni menjelaskan, sebagai kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau yang lebih dikenal dengan Program PLN Peduli ini. Merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan. ‘’Dengan memberikan manfaat pada sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan disamping tugas utama PLN dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bagi masyarakat,’’ kata Hendra Suteni.
Ditambahkan Hendra, dalam program PLN Peduli ini, pihaknya terus mendorong kebangkitan ekonomi masyarakat melalui Program Santripreneur. Program PLN Peduli ini merupakan sinergi antara PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP SUMBAGTENG) dengan Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok. ‘’Karena tugas untuk membangkitkan perekonomian masyarakat tidak dapat dilakukan secara sendiri, melainkan harus melalui sinergi berbagai pihak. BPSILHK yang menguasai pengetahuan dalam pembudidayaan serta teknologi pengolahan kayu putih, pondok pesantren yang memiliki sumber daya manusia serta PLN peduli selaku penyandang dana harus berkolaborasi untuk hasil yang maksimal,’’ beber Hendra.
Lanjutnya, dalam sinergi ini disusunlah Road Map Santripreneur berbasis tanaman Kayu Putih. Roadmap tersebut meliputi pembekalan teknis dari budidaya sampai pembuatan produk dan pemasaran, pembangunan mesin penyuling, penanaman 10.000 tanaman kayu putih dan pembuatan Buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut.
‘’Apresiasi kepada seluruh pihak, baik dari BPSILHK Kuok, para santri Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih Kampar. Melalui launching buku ini semoga bisa bermanfaat bagi pembacanya dan bisa menjadi panduan bagi masyarakat yang ingin membudidayakan tanaman Kayu Putih di Lahan Gambut sehingga kelestarian lingkungan terjaga dan bisa membantu perekonomian bagi masyarakat,’’ tambahnya.
Sementara itu Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi S Hut MP menambahkan dengan launching buku yang dilaksanakan, merupakan alternatif di mana pada lahan gambut Riau yang luas, juga bisa dilakukan budidaya. Salah satunya kayu putih.
‘’Dan ini prospek juga untuk dikembangkan dilahan gambut yang ada di Riau. Kami tidak memanen kayunya tetapi daunnya bisa diolah menjadi minyak kayu putih. Kita di Indonesia sebenarnya masih kelurangan pasokan layu putih. Untuk keperluan nasional sekitar lebih 4.000 ton. Baru terpenuhi 500 ton pertahunya,’’ kata Priyo.(adv/ilo)