IHSG MAKIN HIJAU JIKA TERJADI PENURUNAN SUKU BUNGA

Pasar Menanti Data Inflasi AS dan The Fed

Ekonomi-Bisnis | Senin, 11 Desember 2023 - 10:10 WIB

Pasar Menanti Data Inflasi AS dan The Fed
Ilustrasi. (DOK JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PELAKU pasar keuangan tengah menanti  data inflasi Amerika Serikat (AS) dan keputusan The Federal Reserve (The Fed),  pekan ini. Jika penurunan inflasi secara tahunan terjadi, ada sentimen positif bagi pasar keuangan global. Termasuk pasar saham Indonesia. Sebab, The Fed  mungkin bakal menahan suku bunga acuannya.
’’Pekan ini pasar menantikan data inflasi AS dan  keputusan suku bunga The  Fed. Begitu juga BoE (The Bank of England) dan ECB (European Central Bank) yang semua diperkirakan akan tetap menahan Tingkat suku bunga,” kata analis pasar modal Hans Kwee kepada JPG, kemarin (10/12).

Pada Jumat (10/10) lalu, laporan data ketenagakerjaan nonfarm payrolls AS menunjukkan  penguatan yang tidak terduga. Pada November 2023 naik menjadi 199 ribu pekerjaan. Sedangkan, Tingkat pengangguran turuN menjadi 3,7 persen dan pertumbuhan upah bulanan


Terkerek 0,4 persen 
Angka-angka ketenaga kerjaan itu melampaui perkiraan ADP national employment. Yakni, lapangan kerja hanya naik 180 ribu pekerjaan dan pertumbuhan upah 0,3 persen secara month-to-month (MtM).

’’Data tenaga kerja yang lebih baik telah menurunkan ekspektasi pasar keuangan  bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga segera setelah kuartal pertama 2024,” jelas dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti itu.

Di sisi lain, komoditas minyak juga mengalami tekanan turun. Sebab, banyak pedagang yang meyakini pasar mengalami kelebihan pasokan akibat kekhawatiran beberapa anggota OPEC + yang mungkin tidak mematuhi komitmen pemotongan produksi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) berpotensi mempertahankan suku bunga acuan sampai beberapa bulan ke depan. Meskipun, di saat yang sama tentu akan melihat perkembangan kebijakan The Fed. Hanya, Sebagian besar analis memproyeksikan suku bunga acuan bakal dipertahankan di 6 persen.

’’IHSG berpeluang konsolidasi melemah engan support di level 7.100 sampai  7.000 dan resistance di 7.200 hingga 7.377,” ungkapnya.

Pejabat Sementara (Pjs) Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kaut sar Primadi Nurahmad menyampaikan, perdagangan saham periode 4–8 Desember 2023 ditutup positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian saham. Naik 41,50 persen selama sepekan menjadi 33,14 miliar lembar saham dari 23,42 miliar lembar saham. (han/c6/dio/jpg)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook