Bapak Ini Kaget Satu NIK-nya Dipakai Registrasi 1,6 Juta Nomor HP

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 11 April 2018 - 11:57 WIB

Bapak Ini Kaget Satu NIK-nya Dipakai Registrasi 1,6 Juta Nomor HP
Marwan dan kartu keluarga miliknya. (Foto: Adi Wijaya/Jawa Pos)

GRESIK (RIAUPOS.CO) - Satu nomor induk kependudukan (NIK) yang dipakai untuk meregistrasi begitu banyak nomor telepon selular juga terjadi di Gresik Jawa Timur.

Adalah Mawan Sidarta, pria berusia 48 tahun ini kaget saat ditemui wartawan Senin (9/4/2018) lalu. Pasalnya, NIK yang dia miliki dipakai untuk meregistrasi 1,6 juta nomor telepon seluler. Angka yang sangat banyak.’’Kok bisa? Dari mana tahu? Bagaimana melihatnya?’’ tanya Mawan saat ditemui di rumahnya di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 

Menurut Marwan dia tidak pernah mendengar kabar adanya penyalahgunaan NIK untuk registrasi nomor ponsel. Meski tahu NIK-nya disalahgunakan sekian banyak orang, dia tenang-tenang saja.

 

Pria yang sehari-hari berdagang air galon isi ulang dan elpiji itu mengungkapkan, dirinya tidak merasa pernah mendaftarkan NIK-nya untuk banyak nomor HP. Tidak juga berjualan ponsel atau kartu perdana. ”Hanya jualan pulsa listrik,” ujarnya.

 

Pernahkah mengalami kejadian aneh saat menggunakan ponsel? Mawan bercerita. Pada Februari lalu, sempat ada masalah dengan nomor ponselnya. Tepat tanggal 5. Dia mendapat pesan dari Kemenkominfo. Isinya soal registrasi nomor ponsel.

 

Namun, setelah dibalas sesuai dengan petunjuk operator, registrasi justru gagal. Hari itu juga Mawan bersama istri mendatangi kantor salah satu operator di Jalan Kayoon, Surabaya. Mereka mengajukan komplain. Sebab, registrasi sudah dilakukan sesuai dengan petunjuk operator. ”Tapi masih gagal.”

 

Nomor ponsel Mawan lantas berhasil diregistrasikan oleh pegawai operator tersebut. Setelah sepekan berlalu, nomor itu tiba-tiba terblokir. Padahal, Mawan sudah menggunakannya selama 10 tahun. Ayah satu anak itu pun kesal. Capek bolak-balik Gresik-Surabaya hanya untuk komplain nomor ponsel.

 

Akhirnya, dia memutuskan untuk kembali mendatangi kantor salah satu operator di Jalan Kayoon, Surabaya. Ternyata, nomor ponselnya memang terblokir. Entah apa penyebabnya. Tidak diketahui.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook