Target Biayai 229 Ribu Unit Rumah

Ekonomi-Bisnis | Senin, 09 Oktober 2023 - 10:20 WIB

Target Biayai 229 Ribu Unit Rumah
Seorang pengunjung melihat maket sebuah perumahan yang sedang dibangun saat pameran properti yang diadakan di Mega Mall, Batam, beberapa waktu lalu. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) optimistis target penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar 229 ribu unit bakal terpenuhi sepanjang 2023.

“Kami optmitistis target FLPP tahun ini tercapai. Kami akan kebut penyaluran kuartal IV tahun ini lewat koordinasi dengan perbankan,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam diskusi Peran BP Tapera dalam Ekosistem Perumahan yang digelar Forum Peduli Rumah Rakyat (FPPR) di Jakarta, Sabtu (7/10).


Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, realisasi penyaluran dana FLPP yang telah dipenuhi BP Tapera mencapai 166.883 unit dengan nilai Rp18,91 triliun. Sementara realisasi penyaluran dana FLPP pada 2022 tercatat sebesar 226 ribu unit dengan nilai Rp25,15 triliun.

Adi menegaskan, para prinsipnya, kebutuhan pembiayaan rumah masih sangat besar. Buktinya, compounded annual growth rate (CAGR) atau dikenal dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan penyaluran dana FLPP BP Tapera mencapai 27,42 persen selama 2020-2023. Sekarang tinggal bagaimana masyarakat menjangkau BP Tapera atau sebaliknya.

Dia menegaskan, BP Tapera memberikan pembiayaan perumahan melalui dana Tapera dan FLPP. Pembiayaan dana tapera terdiri atas kredit pemilikan rumah (KPR), kredit bangun rumah (KBR), dan kredit renovasi rumah (KRR), dengan suku bunga kompetitif 5 persen.

Dalam KPR, tenor pembiayaan BP Tapera mencapai 35 tahun untuk sarusun dan 30 tahun untuk rumah tapak, sedangkan KBR 20 tahun, dan KRR 10 tahun. Sementara itu, bunga KPR dana FLPP yang disalurkan BP Tapera 5 persen dan tenor 20 tahun.

Adi menegaskan, sumber dana tapera adalah dana peserta, terdiri atas hasil penghimpunan peserta, hasil pemupukan simpanan peserta, hasil pengembalian kredit, dan hasil pengalihan aset tabungan perumahan pegawai. Kemudian, dana lainnya, seperti wakaf, dan dana FLPP.

Peserta tapera ada dua, yakni didaftarkan perusahaan atau ASN dan pekerja mandiri. Tahun ini, BP Tapera menargetkan menjadi 30 ribu peserta mandiri dengan target penyaluran FLPP 50 ribu.

Ekonom senior Indonesia Economic Intelligence Sunarsip mengungkapkan bahwa konsep tapera ini sebenarnya konsep pengembangan likuiditas lewat gotong royong dan kemandirian.

Konsep gotong royong maknanya adalah melalui kepesertaannya pada Tapera, peserta turut membantu peserta lainnya dalam pembiayaan perumahaan. Konsep gotong royong ini tercermin dari besarnya iuran tabungan yang dibayarkan. Besarnya iuran ditentukan sebesar 3 persen dari penghasilan.

Dengan demikian, semakin besar penghasilan maka iuran tabungan juga semakin besar. Nah, di sinilah konsep gotong royong terjadi. Peserta yang memiliki penghasilan lebih besar secara tidak langsung turut membantu peserta lain yang memiliki penghasilan lebih kecil, dalam penyediaan dana bagi pembiayaan perumahan.(jpg)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook