PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum, PT PLN (Persero) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur ketenagalistrikan diantaranya Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kilovolt (kV) Payakumbuh-Garuda Sakti, yang terbentang menghubungkan 2 (dua) Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi di 2 (dua) Provinsi yaitu Sumatera Barat dan Riau. Adapun progres pembangunan SUTET tersebut saat ini sudah mencapai 90 persen.
PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) yang mengemban amanah untuk menyelesaikan pembangunan SUTET itu juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek. Adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Ibadurrahman, sebuah sekolah yang berlokasi di Desa Tanjung Alai, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang dilalui oleh jalur sepanjang di 206,34 kms tersebut yang mendapatkan bantuan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Ibadurrahman merupakan Ponpes yang baru berdiri dan diresmikan oleh Bupati Kampar pada tanggal 20 Juli 2022. Walaupun masih memiliki banyak keterbatasan terutama dari sisi fasilitas dan sarana, namun demikian Ponpes ini sudah memiliki 30 orang santri (19 orang laki-laki dan 11 orang perempuan) dan sudah memulai kegiatan belajar mengajar pada bulan Juli lalu. Bantuan yang diberikan melalui PLN Peduli digunakan untuk pembangunan asrama yang ditujukan bagi para santri.
"Ini adalah bentuk kontribusi PLN dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas masyarakat di sektor pendidikan, di samping tugas utama PLN menyediakan tenaga listrik untuk kepentingan umum,"kata Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi UIP Sumbagteng Hendra Suteni di sela-sela acara peletakan batu pertama untuk pembangunan asrama, Senin (8/8).
Pimpinan Ponpes Ibadurrahman Muslim menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukurnya atas bantuan dari PLN Peduli. Dikatakannya, bantuan tersebut sangat mendukung keberlangsungan kegiatan di Ponpes Ibadurrahman dimana sebelumnya belum memiliki asrama atau pondok untuk para santri, sementara jumlah santri yang mendaftar sudah ada 30 orang."Kami bersyukur sekali atas bantuan yang diberikan oleh UIP Sumbagteng. Dengan bantuan tersebut, kami dapat membangun asrama sederhana namun dapat menampung para santri yang sudah mendaftar. Antusiasme masyarakat terhadap berdirinya Ponpes ini sangat besar, terlihat dari jumlah santri yang mendaftar awalnya hampir mencapai 40 orang, namun karena keterbatasan tidak dapat kami terima keseluruhan calon santri yang ada. Ke depannya kami masih sangat mengharapkan bantuan dan kontribusi dari PLN untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Ponpes Ibadurrahman ini,"ucapnya.(adv/anf)