EKONOMI-BISNIS

Presidensi G20 Harus Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Pro Rakyat

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 08 Desember 2021 - 10:36 WIB

Presidensi G20 Harus Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Pro Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (dua kiri) memberikan keterangan saat menjadi keynote remarks dalam 1st Sherpa Meeting G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (7/12/2021). (ISTIMEWA)

Pekanbaru (riaupos.co) - Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 merupakan edisi ketiga yang diselenggarakan pada masa pandemi Covid-19 melanda dunia sehingga menjadi periode paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi global. Pasalnya, pandemi Covid-19 masih berlanjut, khususnya dengan adanya varian baru yang muncul. 

Selain itu, pemulihan pandemi dan ekonomi global yang masih belum merata, menyebabkan semakin tingginya kemiskinan, dan tidak tercapainya target SDGs pada 2030. Untuk itu, diperlukan peran kolaborasi global melalui Forum G20 yang diharapkan akan menata kembali arsitektur dan tata kelola kesehatan global, sebagai syarat utama dalam mewujudkan pemulihan ekonomi global. 


Sebagai forum premier kerja sama ekonomi multilateral, G20 saat ini harus menghasilkan langkah-langkah nyata dan terobosan besar untuk mempercepat pemulihan bersama dan menjadi lebih kuat.

"Presidensi G20 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global, guna menjawab berbagai tantangan internasional. Tentunya kepentingan nasional juga menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, yaitu mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif, berdaya-tahan, dan berkesinambungan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat keynote remarks dalam 1st Sherpa Meeting G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (7/12).

Sebagai gambaran kondisi pemulihan kesehatan di Indonesia, sejalan dengan target WHO untuk vaksinasi dosis kedua sebesar 40 persen dari jumlah penduduk, maka Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 113 juta jiwa yang sudah tervaksin atau 41,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 54,3 persen dari total sasaran pada akhir tahun 2021. Adapun posisi capaian vaksinasi dosis kedua saat ini adalah sejumlah 99,6 juta jiwa atau sekitar sekitar 37 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 47,8 persen dari sasaran.

Sejalan dengan kondisi saat ini, Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger" atau "Pulih Bersama". Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat, inklusif dan berkelanjutan. G20 harus mampu menangani berbagai permasalahan struktural yang menghambat efisiensi dan produktivitas, serta mendorong perluasan inklusi ekonomi.

Presidensi G20 Indonesia 2022 mengusung tiga topik utama, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Berbasis Digital dan Transisi Energi. "Ketiga topik utama tersebut akan menjadi guidance untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih pro-rakyat, lebih konkret, dan dapat diterapkan," ujar Airlangga.

Presidensi G20 ini diharapkan akan berkontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan global, termasuk memperjuangkan negara-negara kecil dan berkembang.(ifr)

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook