JAKARTA 9RIAUPOS.CO) - Langkah PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk masuk ke pasar multipurpose vehicle (MPV) melalui Stargazer membuahkan hasil manis. Hyundai mengumumkan penjualan varian baru itu sudah lebih dari 4.000 unit. Angka tersebut diraih sekitar dua bulan sejak diperkenalkan.
"Dari total SPK (surat pemesanan kendaraan), tipe Prime terbanyak dipesan," kata Chief Operating Officer (COO) PT HMID Makmur di sela acara media test drive Hyundai Stargazer dengan rute Surabaya–Malang–Solo, Kamis (1/9) lalu.
HMID optimistis performa penjualan produk terbarunya di segmen low multipurpose vehicle (LMPV) dapat menjadi pendorong penjualan. "Segmen di Indonesia yang paling besar adalah SUV dan MPV. Keduanya cukup banyak jenisnya dan kita sudah masuk. Kita berusaha full di LMPV. Sebab, ini segmen tergemuk. Walaupun ada penurunan dan pergeseran ke SUV, tetap memberi kontribusi yang besar," papar Makmur.
HMID mengaku siap memenuhi permintaan konsumen akan Stargazer. Sebab, kapasitas produksi LMPV yang dibuat di Cikarang tersebut mencapai 150 ribu unit per tahun.
Makmur juga mengungkapkan, Stargazer akan diekspor ke berbagai negara. Namun, negara tujuan ekspornya belum dapat disebutkan. "Stargazer didesain untuk global. Cuma, sekarang kami belum bisa sebutkan negara mana saja. Mulai kapannya juga nanti, ini perlu komunikasi antarnegara," tuturnya.
Berdasar data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Juli 2022, total penjualan LMPV sebanyak 14.531 unit. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan Juni yang mencapai 11.639 unit.(esi)