Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 05 Desember 2019 - 12:30 WIB

Erick Thohir Ancam Copot Direksi Garuda
INTERNET

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Dugaan penyelundupan spare part Harley-Davidson dan sepeda Brompton yang diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia sampai ke telinga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia menegaskan bakal mencopot direksi Garuda apabila terbukti bersalah dalam kasus tersebut.

Erick mempersilakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan untuk menelusuri temuan tersebut. Untuk saat ini, pihaknya tetap menjunjung asas praduga tak bersalah.


 ’’Kalau memang benar (bersalah, Red), ya kita copot lah. Tapi, ya kita lihat saja proses yang berjalan sekarang ini. Kita tunggu saja,’’ ujar Erick di Jakarta kemarin (4/12).

Dia menegaskan, temuan hasil pengecekan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkum HAM serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu tersebut harus ditindaklanjuti secara transparan. ’’Tunggu saja. Sri Mulyani (menteri keuangan, Red) sudah menginstruksikan Bea Cukai setransparan mungkin,’’ katanya.

Sebagaimana diberitakan, Garuda Indonesia membawa pesawat Airbus A330-900 Neo yang baru saja diserahterimakan dari pabriknya di Toulouse, Prancis. Pesawat baru itu mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan langsung menuju hanggar PT GMF AeroAsia Tbk, anak usaha Garuda, Minggu (17/11).

Di hanggar dilakukan pengecekan oleh pihak imigrasi dan bea cukai sesuai dengan aturan bagi penerbangan internasional. Hasilnya, pesawat diketahui membawa bagasi 18 kotak yang seluruhnya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang.

Sebanyak 15 koli bagasi tersebut berisi Harley-Davidson bekas dengan kondisi terurai atas nama penumpang SAW. Tiga koli lainnya berisi sepeda Brompton baru beserta aksesori sepeda.

Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro pada kesempatan sebelumnya menuturkan, berdasar hasil pemeriksaan terhadap pesawat tersebut, di bagian kabin kokpit dan penumpang tidak ditemukan pelanggaran kepabeanan.

’’Namun, pemeriksaan pada lambung pesawat, ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna cokelat yang keseluruhannya memiliki claim tag sebagai bagasi penumpang,’’ jelasnya. Dalam manifes penumpang pesawat saat itu memang ada direksi Garuda.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan sudah memberikan konfirmasi bahwa suku cadang motor dan sepeda tersebut adalah milik karyawan yang bertugas menjemput pesawat dari negara asalnya. ’’Karyawan sudah men-declare barang-barang itu ke Bea dan Cukai,’’ tegasnya.

Garuda, lanjut dia, akan mengikuti aturan dan menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Bea Cukai. ’’Jika perlu membayar pajak, kami siap. Jika memang harus dikirim kembali atau re-ekspor, kami akan mengikuti sepenuhnya,’’ tandasnya.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade meminta publik tidak cepat berspekulasi. Misalnya dengan menduga bahwa onderdil sepeda motor gede tersebut adalah barang ilegal. Namun, jika hasil investigasi membuktikan ada kesalahan, pihak terkait harus bertanggung jawab.


Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook