CATATAN BPS

Deflasi 0,07 Persen per Agustus, Ini Beberapa Penyebabnya

Ekonomi-Bisnis | Senin, 04 September 2017 - 16:37 WIB

Deflasi 0,07 Persen per Agustus, Ini Beberapa Penyebabnya
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sepanjang Agustus 2017, deflasi yang terjadi di Indonesia adalah sebesar 0,07 persen. Hal itu diketahui dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

Adapun angka tersebut lebih rendah dibanding inflasi Juli 2017 yang tercatat sebesar 0,22 persen. Sementara inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 3,82 persen. Di sisi lain, untuk core inflation (inflasi inti) tercatat sebesar 0,28 persen dan inflasi komponen inti yoy tercatat sebesar 2,98 persen.

Baca Juga :Kominfo Kuansing Raih Penghargaan dari BPS Riau

Di samping itu, BPS juga mencatat inflasi tahun berjalan sepanjang Januari hingga Agustus 2017 tercatat 2,53 persen. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, deflasi yang terjadi pada Agustus 2017 terjadi karena beberapa faktor.

Dia mencontohkan, karena harga bawang merah, bawang putih, sayur dan ikan yang turun sehingga menjadi penyumbang angka deflasi Agustus 2017 sebesar 0,07 persen.

"Agustus ini, terjadi deflasi sebesar 0,07 persen," katanya dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (4/9/2017).

Sesuai catatan BPS, dari 82 kota IHK, terjadi inflasi pada 35 kota dan deflasi di 47 kota. Inflasi tertinggi terdapat di daerah Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dan terendah di daerah Batam sebesar 0,01 persen.

Sementara, deflasi tertinggi terdapat di daerah Ambon sebesar - 2,08 persen dan deflasi terendah di Samarinda sebesar - 0,03 persen. Pemerintah dalam asumsi makro APBN Perubahan 2017 mentargetkan inflasi sepanjang 2017 mencapai sebesar 4,3 persen.

Di sisi lain, Bank Indonesia mematok inflasi tahun ini di kisaran 3 sampai 5 persen. Terjaganya infasi sepanjang 2017 telah mendorong Bank Indonesia menurunkan bunga acuan (7 Day Repo Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.

Turunnya, bunga acuan diharapkan bisa diikuti perbankan dengan menurunkan suku bunga deposito dan bunga kredit. Pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun ini. (cr4)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook