PHR Tambah 400 Sumur Baru Sejak Alih Kelola

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 04 Januari 2023 - 10:30 WIB

PHR Tambah 400 Sumur Baru Sejak Alih Kelola
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.


Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin menjelaskan, sejak alih kelola WK Rokan 9 Agustus 2021, PHR tercatat telah melakukan penambahan sumur sebanyak lebih dari 400 sumur. Kinerja pengeboran dan perawatan sumur yang masif, mendapatkan penghargaan dari museum rekor Indonesia (MURI) sebagai wilayah kerja (WK) dengan pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur terbanyak dalam periode satu tahun.

Jaffee Arizon Suardin optimis kinerja 2023 akan lebih unggul untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional. ''Dengan semangat kerja untuk pencapaian masif, PHR berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara melalui operasi migas. Kami bertekad untuk dapat meningkatkan produksi dengan pengeboran lebih dari 500 sumur di tahun 2023. Oleh karena itu dukungan dan kerja sama di berbagai bidang harus tetap terjaga untuk selalu menghadirkan energi terbaik untuk negeri,'' ungkap Jaffee.

Sumur Duri Field area 5G-0804B yang terletak di Duri, Kabupaten Bengkalis itu merupakan salah satu sumur pertama yang ditajak menggunakan Rig ACS-19, tepat pada pergantian tahun, Ahad (1/1) lalu pukul 00.00 WIB dengan target estimasi waktu penyelesaian 15 sampai 20 hari. Kecepatan dan kecermatan kerja ini merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki PHR dalam mengoperasikan wilayah kerja terbesar di Indonesia.

Sementara Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, WK Rokan merupakan salah satu tulang punggung energi nasional yang telah berkontribusi bagi negeri sejak berproduksi pertama kalinya di tahun 1951 hingga saat ini.

Hingga akhir tahun 2022, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) ini berhasil membukukan lifting mencapai grand total 57,3 juta barel, menjadikan PHR salah satu produsen minyak bumi terbesar di Indonesia.

Lebih lanjut, Shinta menyampaikan bahwa potensi WK Rokan masih sangat menjanjikan, sehingga blok ini akan terus menjadi tulang pungung produksi migas nasional hingga beberapa puluh tahun ke depan.

''Upaya yang dilakukan PHR sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Bscfd), ini merupakan cita-cita besar yang ingin diwujudkan oleh sektor hulu migas Indonesia di 2030,'' kata Shinta Damayanti.(esi)

Laporan HENNY ELYATI, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook