TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Konteslasi Pemilu serentak 2024, semakin mendekat. Partai-partai politik peserta pemilu gencar melakukan konsolidasi dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu.
Begitu pula di Kuansing. Suasana Pemilu mulai teresa. Baliho dan spanduk partai politik bersama bakal calon anggota DPRD Kuansing yang akan diusung nanti di sejumlah ruas jalan di Telukkuantan, tampak berjejer.
Partai Golkar salah satu partai politik (Parpol) peserta Pemilu dan peraih suara dan kursi terbanyak Pemilu 2019 bertekat kembali mengulanginya di Pemilu 2024 mendatang.
Karena itu, untuk memenangi Pemilu, Partai Golkar perlu memaksimalkan kader yang militan. “Untuk memenangi Pemilu 2024 ini, Golkar butuh maksimalkan kader yang militan dan pantang menyerah,” tegas Ketua DPD II Golkar Kuansing, Dr Adam SH MH kepada Riau Pos, Selasa (2/5) di Telukkuantan.
Putra mantan Bupati Kuansing H Sukarmis ini mengatakan, militansi kader untuk memenangi Pemilu 2024 tidak bisa di tawar-tawar. Militan, adalah sosok kader yang sungguh-sungguh berjuang untuk memenangkan partai, membesarkan partai dan bukan hanya sekedar mencari peluang untuk bisa duduk di kursi legislatif.
“Dia akan siap kalah dan menang. Menang tidak jumawa dan kalah tetap berbesar hati. Tidak berkecil hati ketika keinginan tak terakomodir. Tapi tetap berjuang untuk partai dalam situasi apapun. Baik saat di pemerintahan, maupun di luar pemerintahan,” ujarnya.
Golkar Kuansing, tegas Ketua DPRD Kuansing ini, tak mempersoalkan ada kadernya atau figur yang semula akan maju bersama di Pemilu mendatang, memilih partai lain untuk maju. Semua itu, menurutnya adalah hak setiap orang. “Kalau ada yang pindah, ya silahkan. Itu hak mereka. Tapi bagi Golkar, mereka bukan kader dan sosok yang militan untuk membesarkan Golkar. Karena mereka ternyata tidak siap dengan situasi saat Golkar tidak di pemerintahan,“ tegas Adam.(dac)