JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Harga yang ditawarkan untuk pembelian bahan bakar gas (BBG) lebih murah jika dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Seluruh angkutan umum pun diharapkan bisa beralih ke penggunaan BBG.
Pengemudi TransJakarta (TJ), Fernando mengaku senang dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan tingkat polusi yang ada di kawasan sekitaran DKI Jakarta. Dia pun menyarankan penggunaan BBG dapat diikuti oleh angkutan umum yang lain, seperti angkot dan kopaja.
“Kalo bisa sih (pakai BBG), polusi, tahu sendiri kan Jakarta polusinya di mana-mana. Kalau dulu bajaj yang orange asapnya di mana-mana, sekarang pake BBG agak bersihan lah,” terangnya kepada JawaPos.com di kawasan Larangan, Banten, Senin (2/12).
Bahkan, harga BBG kurang dari Rp 5.000 per liter. Maka dari itu, pemakaian gas ini diharapkan bisa dimanfaatkan seluruh angkutan umum lainnya.
“BBG itu lebih murah daripada bahan bakar bensin (solar), cuma Rp 3.100, tapi juga pasti dari pemerintahnya harus tegas untuk ngatur (mengajak menggunakan BBG),” tambahnya.
Hal senada dikatakan pengemudi TJ lainnya, Rahmat. Menurutnya, apabila BBG bisa digunakan oleh kendaraan umum yang lain, tentunya kadar polusi udara akan berkurang. Pasalnya, penggunaan BBM dirasa tidak ramah terhadap lingkungan.
“Harusnya ya (angkutan umum pakai BBG), kan enakan pake BBG juga, lebih enteng tarikannya, lebih murah juga kan, cuma Rp 3.100,” kata dia.
Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com