PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pendidikan anak merupakan prioritas utama orangtua di Asia, tak terkecuali di Indonesia. Sekarang ini banyak anak-anak yang memilih melanjutkan pendidikan keluar negeri, yang tentu memerlukan dana tidak sedikit. Sebagai orangtua harus menyisihkan dana dan memperkirakan keperluan biaya hidup anaknya saat bersekolah di negara lain.
Hasil riset mengenai biaya kuliah di 13 negara, menunjukan biaya kuliah diperkirakan di atas 30 ribu dolar AS per tahunnya di Australia, AS dan Inggris. Sedangkan, biaya kuliah di negara berkembang melebihi 20 ribu dolar AS per tahunnya. Untuk itulah, orangtua harus mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain biaya pendidikan, biaya hidup, harga tukar mata uang, inflasi dan lain sebagainya. Memang terlihat mudah, namun pembiayaan bisa jadi membengkak dan berdampak pada finansial orangtua sendiri.
Sebagai salah satu bank dan perusahaan layanan keuangan terbesar di dunia yang menyediakan fasilitas kartu kredit, tabungan hingga investasi PT Bank HSBC Indonesia baru saja meluncurkan program terbarunya, yakni Premier Next Gen Internasional. Ini merupakan layanan untuk memberikan kenyamanan bagi orangtua yang menyekolahkan putra putrinya ke luar negeri.
"Jadi, HSBC memberikan layanan untuk memudahkan putra-putri nasabah kami yang studi ke luar negeri, menggunakan jaringan yang kami miliki di 77 negara," kata Edhi Tjahja Negara, SVP and Head Of Network Sales and Distribution Retail Banking and Wealth Management.
Dijelaskan Edhi, ketika orangtua membuka rekening di HSBC, maka otomatis akan memiliki fasilitas HSBC Premier Next Generation untuk anaknya. “Keuntungannya bebas biaya transaksi di seluruh ATM HSBC di dunia dan semua jaringan ATM di Indonesia, dengan kartu kredit debit visa. Karena ada lebih dari satu juta ATM Visa maupun plus untuk memudahkan transaksi, 6.500 ATM HSBC di seluruh dunia serta lebih dari 44 juta merchants berlogo visa di seluruh dunia," terangnya.
Bukan hanya itu aja, orangtua juga bisa mengawasi transaksi-transaksi yang dilakukan oleh anaknya sehari-hari. "Dan kalau anak-anak memerlukan uang mendadak karena sakit atau apa, orangtua bisa langsung kirim dengan mudah. Karena anak-anak akan diberi ATM juga," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, apabila dalam kondisi darurat, seperti halnya kecopetan di luar negeri dan kehilanga kartu ATM maupun surat-surat penting lainnya, nasabah hanya perlu mendatangi cabang HSBC dan akan mendapat support emergency cash hingga 10 ribu dolar AS setiap dua hari dan emergency credit card replacement dalam dua hari kerja.
"Replacement akan dikirimkan dari HSBC asal menggunakan jasa pengiriman. Karena ini program baru launcing, makanya saat ini kami melakukan roadshow ke beberapa kota di mana HSBC ada. Salah satunya Pekanbaru," ungkapnya saat berkunjung ke Riau Pos.
Antusias nasabah terhadap program ini juga sangat dirasakan oleh HSBC. Terutama siswa SMA yang bakal melanjutkan sekolah ke luar negeri. Dengan adanya ini, mereka menjadi lebih tenang dalam menuntut ilmu, sebab ada bank yang bisa diandalkan.
"Untuk detailnya bisa ditanyakan ke cabang HSBC yang ada di Jalan Riau. Pastinya banyak keunggulan bisa didapatkan oleh nasabah, yakni orangtua dan anaknya. Karena melalui program ini, HSBC berupaya membantu para orangtua mempersiapkan sekolah anak dan pengelolaan keuangan anak sejak muda," sambungnya.
Dalam kunjungannya ke Riau Pos, Eddi didampingi Alinia selaku Bagian Komunikasi HSBC Jakarta dan Kepala Cabang HSBC Pekanbaru Yulius disambut oleh Wakil Pemimpin Redaksi Firman Agus, Manajer Keuangan Hendro Kusbianto, Manajer Penagihan Asmawi Ibrahim, Manajer Umum Lastriani.(ted)
Laporan: Muslim Nurdin