GAWAI

Dibanding Apple, Smartphone Samsung Lebih Gampang Diperbaiki

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 02 Juni 2023 - 23:51 WIB

Dibanding Apple, Smartphone Samsung Lebih Gampang Diperbaiki
Ilustrasi: Smartphone Samsung menjadi perangkat yang paling mudah diperbaiki. (SAMSUNG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Samsung telah menjadi yang teratas sebagai merek smartphone yang paling ramah perbaikan pada tahun 2022. Peringkat Samsung ini mengalahkan Apple dengan margin yang besar, menurut sebuah studi oleh Electronics Hub.

Studi tersebut mengumpulkan data dari iFixit untuk menentukan smartphone mana yang paling mudah dan paling sulit untuk diperbaiki di rumah. Parameter uni lainnya yakni berdasarkan rata-rata waktu perbaikan dan tingkat kesulitan instruksi panduan perbaikan yang bisa ditemukan secara online.


Ponsel Samsung Galaxy yang dirilis pada tahun 2022 ternyata paling mudah untuk diperbaiki. Sedangkan Galaxy S22 Ultra menempati peringkat ketiga dalam hal kemudahan perbaikan Do it Your Self atau DIY setelah Galaxy A40 (2019) dan Moto G7 diluncurkan pada tahun yang sama.

Sementara Galaxy A40 memiliki waktu perbaikan rata-rata 32,6 menit per perbaikan, dengan 42,9 persen perbaikan dianggap mudah. Sementara Galaxy S22 Ultra memiliki waktu perbaikan rata-rata 48,1 menit, dengan 33,3 persen perbaikan dikatakan mudah dilakukan.

Sementara itu, smartphone yang paling sulit diperbaiki adalah Google Pixel 7 (2022), dengan rata-rata waktu perbaikan rumah 60,3 menit. Galaxy Note 10 juga diberi label tidak ramah perbaikan DIY, dengan waktu perbaikan rata-rata 58,4 menit dan instruksi perbaikan berlabel sulit diikuti.

 Menariknya, Samsung juga menjadi merek teratas dalam hal keramahan perbaikan rumah pada tahun 2013 dan 2014, setelah itu kalah dari merek lain seperti Google, Motorola, Apple , dan Xiaomi. Namun, pada tahun 2022, Samsung mendapatkan kembali posisinya sebagai merek smartphone yang paling bisa diperbaiki di dunia.

 Fokus Samsung pada perbaikan dapat dilihat pada ponsel terbarunya, termasuk seri Galaxy S23 2023, yang kini hadir dengan kantong baterai yang sangat menyederhanakan penggantian baterai. Langkah ini kemungkinan akan semakin meningkatkan posisi Samsung sebagai merek smartphone paling ramah perbaikan di pasar.

 Secara keseluruhan, studi ini menyoroti pentingnya kemampuan untuk diperbaiki sebagai faktor kunci bagi konsumen saat memilih smartphone. Dengan Samsung memimpin dalam hal ini, merek lain mungkin perlu mengikuti dan memprioritaskan perbaikan agar tetap kompetitif di pasar smartphone yang terus berkembang.

Diketahui, selain layanan purna jual yang baik, kemudahan proses perbaikan juga sangat penting untuk diperhatikan para pembuat smartphone. Hal ini lantaran smartphone sudah menjadi barang yang lekat dengan kehidupan kita saat ini.

Uang, identitas pribadi, perbankan bahkan fasilitas kesehatan saat ini semuanya ada di smartphone. Proses perbaikan yang memakan waktu lama akan menyulitkan dan mengganggu waktu konsumen.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook