Kadin Anggap May Day Momentum Membangun Dialog

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 02 Mei 2023 - 11:23 WIB

Kadin Anggap May Day Momentum Membangun Dialog
Ketua Kadin Arsjad Rasjid. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik perayaan peringatan Hari Buruh. Karena hal itu bisa menjadi momentum untuk membangun dialog dan kolaborasi antar pengusa dan pekerja yang intens dalam rangka memperkuat perekonomian Indonesia.

Menurut Ketua Kadin Arsjad Rasjid, langkah strategis yang diambil Kadin Indonesia adalah dengan menyediakan kesempatan pembelajaran, pendampingan, dan bursa kerja yang luas bagi para buruh dan pekerja di seluruh Indonesia untuk terus beradaptasi dengan tuntutan dan tren industri serta dunia kerja saat ini.


Hal tersebut telah tertuang dalam komitmen bersama melalui penandatanganan nota kesepahaman memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan bersama-sama, antara Kadin Indonesia dan 20 Konfederasi atau Serikat yang menaungi para buruh dan pekerja seluruh Indonesia terkait kerja sama vokasi melalui peluncuran platform "Kadin for Naker," yang dilakukan di Lapangan Panahan, Gelora Bung Karno, Ahad (30/4).

Hadir dalam seremoni penandatanganan tersebut Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban, serta sejumlah perwakilan dari Kadin Indonesia dan Serikat Buruh seluruh Indonesia.

Arsjad mengatakan, momentum hari buruh menjadi saat yang tepat untuk berdialog dan membangun kolaborasi yang erat antara pengusaha, buruh, dan pekerja. Langkah solutif harus dikedepankan untuk memastikan buruh dan pekerja mendapat tempat yang layak di tengah tantangan ekonomi nasional yang semakin dinamis dan kompetisi di pasar tenaga kerja yang semakin ketat, terutama di era globalisasi dan revolusi 4.0 saat ini.

Indonesia juga terus bergerak untuk mengejar visi Indonesia emas 2045, yaitu tampil sebagai negara dengan kekuatan ekonomi lima besar di dunia. Selain lapangan pekerjaan, peran ketenagakerjaan yang terampil, kompetitif, dan produktif menjadi penting untuk mewujudkan visi tersebut, terutama menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan kesejahteraan untuk para buruh, pekerja, dan masyarakat menjadi tujuan akhir.

Sebagaimana data International Labour Organization (ILO) tahun 2021, produktivitas Indonesia menempati peringkat ke-5 di Asia Tenggara, di bawah Malaysia dan Thailand. Disebutkan juga 39 persen atau mayoritas pekerja Indonesia adalah lulusan Sekolah Dasar. Sementara itu, 59,3 persen pekerja dan buruh Indonesia mencari nafkah di sektor informal.

"Kadin Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan menjamin tidak ada satu pun yang tertinggal dari pembangunan yang inklusif," ujar Arsjad dalam
keterangan tertulisnya kepada JPG.

Arsjad juga menuturkan, muara akhir dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan buruh dan pekerja selalu menjadi pilihan utama di bursa kerja, yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutan virtualnya mengatakan, inisiatif kolaborasi lintas elemen sangat penting dalam upaya link and match antara tenaga kerja dan kebutuhan industri, terutama upskilling dan reskilling untuk tenaga kerja. Sebab, hal ini juga bakal mendorong peningkatan keterampilan kewirausahaan untuk memperkuat rantai pasok nasional.

"Saya menyambut baik kerja sama Kadin Indonesia dengan Serikat Buruh dan Serikat Pekerja untuk memberikan kontribusi pada peningkatan produktifitas dan daya saing nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh, pekerja dan masyarakat," tegasnya.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook