HUT Ke-53, BRK Siap Menuju Syariah

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 02 April 2019 - 10:29 WIB

HUT Ke-53, BRK Siap Menuju Syariah
POTONG KUE: Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr Irvandi Gustari (tujuh kiri) bersama General Manager Operasional Riau Pos M Nazir Fahmi (enam kanan) memotong kue ulang tahun disaksikan Komut BRK Mambang Mit (enam kiri), Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi (lima kanan) dan jajaran direksi BRK, serta disaksikan GM Bisnis Riau Pos Ahmad Dardiri (empat kanan) dan Pemimpin Redaksi M Hapiz (tiga kanan) saat HUT ke-53 BRK di Menara Dang Merdu BRK, Pekanbaru, Senin (1/4/2019). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Senin (1/4), PT Bank Riau Kepri (BRK) memasuki usia ke-53 tahun. Di usia itu, BRK terus berbenah dan optimis dalam mempercepat rencana strategis dari konvensional menuju syariah. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT BRK Dr Irvandi Gustari saat menyambut kunjungan manajemen Riau Pos yang diwakili General Manager Bisnis Riau Pos Ahmad Dardiri, GM Operasional HM Nazir Fahmi, Pemimpin Redaksi M Hapiz, dan Junior Manager Iklan Dewi Achyar.

Menurut Irvandi, BRK didirikan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah (BPD). Terhitung tanggal 1 April 1966 secara resmi BPD Riau dimulai dengan status sebagai bank milik pemerintah daerah Riau. Perjalanan panjang berdirinya BRK, telah menorehkan berbagai prestasi gemilang yang membanggakan.

Baca Juga :BRK Syariah Serahkan Bantuan Bencana Banjir di Rokan Hulu

Dikatakan Irvandi, jika mengingat sejarah berdirinya BRK, sudah sepantasnya kita bangga dengan kemajuan yang telah dicapai saat ini. Sebagai bank terkemuka serta terpercaya dan berdaya saing dalam menggerakkan perekonomian regional, BRK pada tahun buku 2018 berhasil menumbuhkan aset dari Rp25,4 triliun pada akhir tahun 2017 menjadi Rp27,5 triliun pada akhir 2018 atau tumbuh sebesar 7,97 persen.

“Banyak percepatan rencana strategis yang akan kami laksanakan pada 2019 ini. Salah satunya konversi Bank Riau Kepri konvensional menuju Bank Riau Kepri Syariah. Dan BRK sangat optimis dalam mencapai target tersebut,” ucapnya.

Apalagi, ujar Irvandi, saat ini kinerja unit usaha Syariah BRK dari segi aset menunjukkan peningkatan pada empat tahun terakhir. Aset tahun 2018 sebesar Rp2,6 triliun tumbuh sebesar 13,78 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp2,3 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan yang diberikan pada 2018 sebesar Rp1,7 triliun tumbuh sebesar 23,86 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp1,4 triliun. Untuk dana pihak ketiga (DPK) juga menunjukkan peningkatan.

DPK 2018 sebesar Rp2,1 triliun tumbuh sebesar 8,20 persen dibandingkan tahun 2017 hanya sebesar Rp1,9 triliun. Kemudian untuk kredit bermasalah tahun 2018 menunjukkan perbaikan, di mana Non Performing Loan (NPL) 2018 sebesar 3,72 persen turun dibandingkan 2017 sebesar 5,05 persen. Selanjutnya, untuk laba yang diperoleh unit usaha Syariah BRK juga menunjukkan peningkatan pada 4 tahun terakhir. Laba 2018 sebesar Rp44,83 miliar, meningkat dibandingkan 2017 yang sebesar Rp31,33 miliar dan 2016 sebesar Rp13,62 miliar.

Kinerja keuangan unit usaha Syariah BRK sepanjang 4 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang posistif meskipun di tengah perlambatan pertumbuhan industri perbankan nasional. Hal ini menunjukkan prospek perkembangan perbankan syariah di Riau dan Kepri sangat baik untuk mendukung konversi syariah.

Dari sisi permodalan, terkait rencana konversi BRK menjadi Bank Umum Syariah dengan modal inti sebesar Rp2,8 triliun telah memadai secara regulasi maupun secara bisnis. Berdasarkan POJK No. 06/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, BRK termasuk dalam klasifikasi bank umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) II dengan kriteria modal inti sebsar Rp1-5 triliun.

Saat ini BRK masih mendominasi pangsa pasar perbankan di daerah, dan masih terbuka peluang market share yang sangat luas dan menjadi tantangan ke depan, di samping tersedianya potensi pengembangan industri halal di Riau dan Kepulauan Riau. Perubahan kegiatan usaha BRK dari konvensional menjadi syariah akan mengantarkan BRK sebagai bank daerah milik Pemerintah Daerah Riau dan Kepulauan Riau menjadi 5 besar bank umum syariah papan atas di Indonesia setelah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BNI Syariah dan BRI Syariah. Selain itu nantinya Bank Riau Kepri Syariah akan menyumbangkan market share perbankan syariah nasional dari 5,92 persen menjadi 6,24 persen.

Selain itu, banyak prestasi gemilang yang telah dicetak oleh unit usaha Syariah BRK. Di antaranya dipercaya BPKH untuk mengelola dana haji sekaligus menjalankan 3 fungsinya. Yaitu fungsi penerimaan, penempatan dan likuiditas, di mana bank-bank lain hanya dapat menjalankan dua fungsi saja.

Unit Usaha Syariah Bank Riau Kepri juga telah berhasil meraih beberapa penghargaan tingkat nasional seperti The Most Expanding Sharia Unit aset di bawah 1,5 triliun 2017 dan The Best Funding Growth Syaria Unit 2017 yang diselenggarakan oleh Karim Consulting Indonesia serta Syariah Berpredikat “Sangat Bagus” atas Kinerja Keuangan 2017 dari Infobank Award pada 2018.

Secara keseluruhan kredit BRK pada 2018 tumbuh sebesar 6,99 persen. Yakni dari Rp15,5 triliun bertumbuh menjadi Rp16,6 triliun. Prestasi pertumbuhan kredit yang diraih bank berlogo tiga layar terkembang ini jauh lebih baik pada kondisi perbankan buku II secara nasional. Yaitu bertumbuh minus sebesar 0,89 persen.

Untuk DPK tumbuh sebesar 2,69 persen yaitu dari Rp16,5 triliun pada akhir tahun 2017 menjadi Rp16,9 triliun pada akhir 2018. Komposisi dana pemda dan dana non-pemda pada tanggal 31 Desember 2018, dana pemda hanya sebesar 11,5 persen dan dana non-pemda sebesar 88,45 persen. Dari sisi BOPO BRK pada akhir 2018 yang lalu sebesar 79,2 persen. Artinya angka ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan BOPO perbankan pada buku II secara nasional yaitu sebesar 86,21 persen.

Untuk penanganan NPL atau kredit macet BRK berhasil membukukan NPL gross sebesar 2,97 persen. Hal ini merupakan upaya terbaik menekan kredit macet dibandingkan dengan NPL tahun 2016 dan 2017. NPL menunjukkan trend yang semakin mengecil. Ini berarti kredit bermasalah sudah dapat diatasi.

“Kami juga berterima kasih atas kejutan dan juga dukungan yang diberikan selama ini oleh Riau Pos. Kami berharap jalinan kerja sama ini akan terus berjalan dan semakin solid lagi dalam memajukan Riau ke depan,” ucapnya.

Sementara itu GM Bisnis Riau Pos Ahmad Dardiri mengucapkan rasa bahagianya dapat merayakan ulang tahun mitra bisnisnya di bidang perbankan yang telah terjalin lama itu. Apalagi di usia yang semakin dewasa ini BRK telah mampu membuktikan bank milik daerah Riau mampu dikenal di seluruh pelosok Indonesia dengan segala fasilitas perbankan yang dimilikinya.

“Kami berharap BRK dapat terus memberikan pelayanan terbaik bagi nasabahnya, dan juga sukses dalam menggapai target yaitu menjadi perbankan syariah. Sekali lagi dirgahayu ke-53 untuk BRK,” tegasnya.(ayi)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook