PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pertamina terus menyalurkan bantuan berbagai keperluan kepada warga masyarakat terdampak gempa bumi dengan magnitudo 6,1 SR yang melanda Pasaman Sumatera Barat pada Jumat (25/2). Bantuan berupa sembako dan makanan siap saji, berbagai perlengkapan dan alat kesehatan.
Bantuan disalurkan melalui Posko Utama PBNU Peduli Gempa Pasaman Barat & Pasaman. Penyerahan bantuan dilakukan oleh tim Pertamina Peduli ke Posko Utama PBNU Peduli Gempa Pasaman Barat & Pasaman yang diterima langsung oleh Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Adapun bantuan yang diserahkan itu berupa sembako dan makanan siap saji terdiri dari 200 boks air minum, 1.000 kg beras, 250 kg gula pasir, 100 boks kopi, 200 boks mi instan, 180 liter minyak goreng, 100 boks susu kental manis, dan 100 boks teh.
Sedangkan alat kesehatan berupa perlengkapan mandi yang terdiri dari 1,250 sikat gigi dan 1.250 sabun. Selain itu perlengkapan untuk mendukung operasional dapur umum berupa 10 tabung bright gas 12 kg, 5 kompor, 1.250 selimut, dan 21 terpal dengan ukuran masing-masing 32 meter persegi.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan bantuan ini merupakan tahap kedua menyusul bantuan yang telah disalurkan sebelumnya berupa-barang mendesak yang paling diperlukan para korban di pengungsian.
"Bantuan tahap dua ini bekerja sama dengan PBNU untuk menyalurkannnya melalui Posko Utama PBNU Peduli Gempa Pasamanan Barat dan Pasamanan. Bantuan diterima langsung oleh KH Yahya Cholil Staquf selaku Ketua Umum PB NU," kata Fajriyah, Selasa (1/3).
Fajriah menegaskan, hingga saat ini Pertamina telah menyalurkan bantuan kepada korban gempa Pasaman Barat dan Pasaman sesuai dengan keperluan pada masa tanggap darurat. Bantuan akan terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan keperluan di lapangan.
Pertamina, ujar Fajriyah terus melakukan koordinasi untuk memastikan distribusi BBM dan LPG di daerah bencana berjalan baik. "Dari pendataan lapangan pasca gempa, kami memastikan bahwa penyaluran keperluan energi masyarakat berupa LPG dan BBM dipastikan aman," ujar Fajriyah.(anf)