JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Setelah tahun 2015 lalu raksasa otomotif dunia, General Motor (GM) menutup pabriknya di Bekasi, Jawa Barat, kini giliran Ford yang memutuskan hengkang dari Indonesia pada semester kedua tahun 2016 ini.
"Sesuai arahan dari prinsipal kami, Ford Indonesia mulai Senin (25/1/2016) memang telah menghentikan seluruh operasi. Ini memang keputusan yang sulit. Tapi, itulah risiko usaha," kata Communication Director PT Ford Motor Indonesia (FMI) Lea Kartika saat dihubungi jpnn Senin kemarin (25/1/2016).
Dia membenarkan, FMI telah berusaha keras membangun pondasi bisnis Ford di Indonesia sejak 2000. Sepanjang masa itu pula penjualan produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) di Indonesia juga sering meningkat.
Namun, Lea mengungkapkan, tantangan 2015 menjadi semakin berat. "Seperti merek-merek lain, penjualan kami juga tertekan," katanya.
Merujuk pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), data penjualan Ford di Indonesia 2014 mencapai 11.614 unit, sedangkan 2015 hanya turun 6.103 unit atau menurun 47,4 persen. "Ford sulit bersaing di Indonesia karena tidak memiliki fasilitas produksi lokal," katanya.
Lalu, bagaimana dengan nasib pemilik mobil Ford? Lea menegaskan, pihaknya akan tetap bertanggung jawab kepada seluruh customer.
Meski diler ditutup, pihaknya akan tetap membuka sebagian bengkel untuk layanan purnajual. "Kami sedang menyusun rencana mengenai siapa yang akan memegang bengkel dan lokasinya," ujarnya.
