Ditemui usai acara, Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai keinginan presiden agar bunga bank diturunkan bisa memiliki dampak positif. Terutama, perekonomian domestik akan bisa terstimulasi karenanya. "Kalau itu jalan buat ekonomi bagus, buat pasar modal juga bagus," kata Tito. Sebab, lanjut dia, dengan perekonomian berjalan maka orang juga otomatis akan terdorong untuk masuk dalam pasar modal.
Meski demikian, lanjut dia, hingga saat ini spread antara bunga bank dengan BI Rate masih terlalu besar. Yaitu, mencapai 400 basis poin. Kondisi tersebut, kata dia, masih tidak kompetitif dibandingkan sejumlah negara tetangga.
Dia menyebut, semisal situasi di Jepang, Korea Selatan, atau Singapura yang bunga kreditnya berada pada kisaran 1-2 persen. ”Nah, kalau begitu funding perbankan juga mesti murah, misalnya dengan pendanaan obligasi jangka panjang harus siap,” bebernya.(dyn/owi/agm)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga