"KUP diberikan kepada UKM yang betul-betul berusaha dengan bunga sangat rendah, 0,9 persen per bulan, tanpa agunan," kata Musthofa yang sedang menjajaki kerjasama dengan Bank DKI agar menjalankan program yang sama di ibu kota RI itu.
Sebagai laporannya kepada Presiden Jokowi, sekarang Kudus telah memiliki ribuan debitur KUP itu. Menariknya lagi, selama berjalan tak satupun debitur KUP yang menunggak iuran/angsurannya. Semua lancar.
"KUP ini sudah berjalan 7 bulan. Program ini salah satu upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan, bagaimana mengubah mindset (cara fikir) masyarakat, ini bukan koperasi. Ada bank daerah yang membiayai dengan jaminan dari lembaga penjaminan Jamkrindo," kata Bupati Kudus yang sukses ini Musthofa.
Bupati Kudus Musthofa di tengah kebun melon petani.
Musthofa menambahkan, pinjaman super lunak yang diberikan kepada pelaku usaha kecil tersebut berkisar antara Rp5 sampai Rp20 juta, dengan bunga 0,9 persen, debitur bebas biaya administrasi, termasuk premi hingga biaya materai.
"Dalam program tersebut tugas pemerintah cuma mendata pelaku UKM untuk disetor datanya ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng, tugas pemerintah memastikan bahwa ini adalah pelaku usaha benaran, bukan ecek-ecek. Lembaga penjaminannya adalah Jamkrindo," tegasnya.
Laporan : fat/jpnn
Editor : Aznil Fajri
