Alasan penurunan kembali tarif yang sempat dilakukan oleh salah satu perusahaan ojol beberapa waktu lalu dinilai tidak mempunyai alasan yang tepat. ’’Mereka kan bilang ada penurunan order, faktanya di lapangan tidak seperti itu dan penumpang masih stabil. Berkurangnya order sejak diberlakukannya tarif baru tersebut lebih karena masih liburnya anak sekolah yang banyak menggunakan jasa ojek online,’’ jelas Igun.
Lebih lanjut, Igun menilai, dampak penurunan order ojol lebih karena momen Ramadan yang memang aktivitas masyarakat banyak berkurang. Jika ada pemlik aplikasi yang berusaha menurunkan kembali tarif ojek online, pihaknya mengaku akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Baik yang bersifat demonstrasi hingga saran penghentian penggunaan aplikasi perusahaan yang menurunkan tarif.
’’Kami juga akan menemui regulator serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melaporkan bahwa ada aturan yang dilanggar oleh aplikator dan akan berdampak pada terjadinya perang tarif kembali,’’ tegasnya.
Editor : Fadhil Al Birra