TRANSFORMASI CONTACT CENTER

BPJS Ketenagakerjaan Kenalkan Layanan Masyarakat 175

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 12 April 2019 - 15:23 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Kenalkan Layanan Masyarakat 175
Guntur Witjaksono, Ketua Dewan Pengawas BPJSTK; Tubagus Achmad Choesni, Ketua DJSN; Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika RI; Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaann; Agus Susanto,Direktur Utama BPJSTK dan Krishna Syarif, Dir Pelayanan BPJSTK.

Di kesempatan yang lain, Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri menyampaikan, ’’Mengubah nomor menjadi lebih pendek itu penting karena lebih mudah diingat, tapi yang lebih penting adalah kecepatan dalam merespons. Jadi layanan ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat yang lebih. Apalagi kini BPJS TK juga memiliki Layanan Cepat Tanggap karena negara kita juga punya potensi bencana yang besar.’’

’’Angka 175 adalah angka yang cukup mudah untuk diingat karena hanya terdiri dari 3 digit. Kami berharap dapat terus memberikan layanan terbaik bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan selalu meningkatkan kapasitas layanan agar dapat memenuhi ekspektasi peserta,’’ tukas Agus.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Layanan Cepat Tanggap

Selain melakukan transformasi Contact Center, dalam kesempatan yang sama juga diresmikan Layanan Cepat Tanggap (LCT) yang bertujuan untuk melakukan penanganan cepat dan efektif saat terjadi musibah atau bencana alam yang melibatkan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan menjalin kerjasama bersama Rumah Sakit PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja), BPBD (Badan Penanggulanan Bencana Daerah), dan Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, tindakan LCT yang dilakukan oleh personil dari BPJS Ketenagakerjaan ini akan bekerja dengan efektif.

’’Sebagai contoh, saat terjadi musibah kecelakaan KRL di Depok, bencana alam Tsunami di Banten, dan musibah Lion Air, petugas kami secara aktif langsung bergerak. Ada yang menuju lokasi musibah, dan lainnya mencari data kepesertaan para korban yang merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan,’’ ujar Agus. Dirinya menambahkan, peserta akan sangat terbantu dengan adanya LCT ini, khususnya bagi keluarga korban atau ahli waris, dimana kami lah yang akan aktif untuk menyalurkan santunan yang menjadi hak mereka.

’’Tujuannya adalah agar masyarakat pekerja betul-betul merasakan kehadiran Negara, dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan, dalam penanganan para korban di Rumah Sakit PLKK dalam menerima perawatan dan pengobatan tanpa batasan biaya. Kami harap dengan hadirnya LCT ini, menjadi tindakan antisipasi sejak dini atas indikasi risiko yang timbul karena musibah atau bencana alam yang menimpa pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan,’’ pungkas Agus.

Dari data pembayaran klaim Februari 2019, nilai total pembayaran klaim sebesar Rp4,8 triliun yang terdiri dari klaim JKK sebesar Rp258 miliar, klaim JKM sebesar Rp136 miliar, klaim JHT sebesar Rp4,4 triliun dan klaim JP sebesar Rp20,7 miliar sedang dari sisi kepesertaan jumlah total peserta sebanyak 50,6 Juta dengan jumlah peserta aktif sebanyak 30,5 juta.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook